Internasional

Ada Lagi Maskapai Nasional Bangkrut Jadi Korban Covid

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 September 2021 08:10
A U.S military aircraft takes off from the Hamid Karzai International Airport in Kabul, Afghanistan, Monday, Aug. 30, 2021. (AP Photo/Wali Sabawoon)
Foto: Pesawat (AP Photo/Wali Sabawoon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan nasional Filipina, Philippine Airlines, membuat sebuah pengajuan kebangkrutan kepada pengadilan Amerika Serikat (AS). Hal ini akibat performa keuangan perusahaan itu yang sangat terganggu karena pembatasan dalam pandemi Covid-19.

Dalam laporan majalah Forbes,perusahaan yang saat ini dimiliki mayoritas oleh miliarder Lucio Tan itu dilaporkan juga telah memasukkan rencana restrukturisasi. Setidaknya, dibutuhkan dana sekitar US$ 655 juta atau sekitar Rp 9 triliun untuk hal itu.

"Rencana restrukturisasi, yang tunduk pada persetujuan pengadilan, memberikan lebih dari US$ 2 miliar pengurangan neraca permanen dari kreditur yang ada dan memungkinkan maskapai untuk secara konsensual mengontrak kapasitas armada sebesar 25%," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Rabu (8/9/2021).

Rencananya Philippine Airlines juga berencana untuk mengajukan pengajuan kepailitan di Filipina. Di bawah Undang-Undang Kepailitan dan Rehabilitasi Keuangan 2010.

"Kami berkomitmen untuk menjaga kelangsungan bisnis selama proses restrukturisasi, sambil memenuhi kewajiban keuangan kepada karyawan, pelanggan, pemerintah Filipina, lessor dan kreditur," jelasnya.

Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di beberapa negara telah menggulung bisnis penerbangan di seluruh dunia. Asosiasi Transportasi Udara Internasional memperkirakan bahwa maskapai penerbangan di seluruh dunia akan kehilangan sekitar US$ 48 miliar (Rp 683 triliun) tahun ini setelah mengalami kerugian sekitar US$ 126 miliar (Rp 1.793 triliun) tahun lalu.

Sebelumnya, maskapai nasional Italia, Alitalia, juga memutuskan untuk menutup semua penerbangan mulai 15 Oktober 2021. Ini terjadi setelah maskapai itu tidak dapat mempertahankan kinerja keuangannya selama beberapa tahun ditambah lagi efek pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan publik.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Kargo Masih Jadi Penyelamat Maskapai Penerbangan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular