Malaysia Heran Kasus Covid-19 di RI Merosot, Ini Penyebabnya?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 September 2021 06:45
8 KK Terpapar Covid-19, Se RT di Ciracas Lockdown Mini
Foto: 8 KK Terpapar Covid-19, Se RT di Ciracas Lockdown Mini (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Malaysia sudah berbulan-bulan menerapkan pembatasan ketat, sementara PPKM ketat di Indonesia selama sebulan sudah cukup untuk membuat kasus corona berkurang drastis. Hal ini membuat Malaysia, boleh dibilang, iri kepada Indonesia.

"Bisakah Menteri Kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia, bahkan kurang dari setengah kasus Malaysia? Ini bukan mencari-cari kesalahan, tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19 sehingga memenangkan perang melawannya," tegas Lim Kit Siang, pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP), seperti dikutip dari Malaymail.

Well, sepertinya ini terkait dengan jumlah tes corona di Malaysia lebih banyak ketimbang Indonesia. Saat jumlah tes lebih banyak, maka kemungkinan untuk menemukan kasus positif tentu lebih besar.

Berdasarkan catatan Refintiiv, jumlah tes Covid-19 di Indonesia pada 30 Agustus 2021 adalah 78.055 sementara di Malaysia 161.322. Dalam sepekan sebelumnya, total kumulatif tes di Indonesia adalah 849.305 berbanding 1.140.193 di Malaysia.

coronaFoto: Refinitiv
corona

Per 1 September 2021, rasio temuan kasus positif corona terhadap jumlah tes di Malaysia adalah 13,7%. Sedangkan di Indonesia adalah 9,3%. Ya itu tadi, mungkin karena jumlah tes di Malaysia lebih banyak sehingga peluang menemukan kasus positif menjadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, Indonesia belum bisa menepuk dada dan berbangga karena kasus positif corona yang lebih rendah ketimbang Malaysia. Sebab, tes di Indonesia masih belum optimal sehingga kemungkinan besar masih banyak kasus yang tersembunyi di bawah karpet dan belum terdeteksi.

Apalagi penduduk Indonesia jauh lebih banyak ketimbang Malaysia. Di Malaysia, jumlah tes per 1 juta populasi adalah 713.597, mengutip catatan Worldometer. Di Indonesia, jumlahnya baru 120.022. Data ini menggambarkan realita tes yang begitu jomplang di dua negara tersebut.

Selain soal tes, Indonesia juga masih tertinggal dari Malaysia dalam hal vaksinasi. Per 4 September 2021, sudah 62,3% warga Malaysia yang disuntik vaksin anti-virus corona dosis pertama berbanding 24% di Indonesia. Sementara jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh (dua dosis) di Malaysia mencapai 48,1% berbanding 13,8% di Indonesia.

Vaksin adalah kunci, senjata utama dalam perang menghadapi pandemi. Jika efektif, vaksin akan membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Walaupun risiko tertular tetap ada, tetapi lebih kecil. Plus, risiko mengalami gejala berat jika tertular juga bisa ditekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular