
Alarm Keras! Pabrik Semen Lagi Bahaya, Over Produksi Parah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik semen dalam kondisi kritis, dimana kondisi kelebihan pasokan masih dirasakan hingga saat ini sejak 2016 lalu. Sayangnya, konsumsi domestik malah anjlok karena pandemi.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso, mengatakan setidaknya total kapasitas produksi seluruh pabrik semen mencapai 116 juta ton. Pada tahun 2020 industri semen turun 10% karena adanya pandemi.
"Jadi 2020 itu dari 69 juta ton turun menjadi 63 juta ton, untungnya ekspornya melonjak dari 6 juta menjadi 9 juta. Jadi total penurunan itu sekitar 6%," jelasnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Jumat (3/9/2021).
Menurut Widodo dengan asumsi pertumbuhan 4% permintaan semen tiap tahun, pada tahun ini diproyeksikan konsumsi dalam negeri semen hanya 66,8 juta ton dengan tingkat utilisasi pabrik mencapai 61%.
Sementara hingga pada 2025 mendatang, utilisasi total pabrik semen mencapai 76,3% dengan penjualan dalam negeri mencapai 78,24 juta ton.
"Jadi artinya jika total kapasitas pabrik mencapai 116 juta ton dikurangi 78,44 juta ton, masih ada kelebihannya masih 30 juta lebih. 30 juta juta sama dengan 10 pabrik besar yang nganggur. Jadi ini kejadian," jelasnya.
Karena over supply, menurut Widodo banyak pabrik yang sudah bertumbangan di beberapa daerah. Dia mencontohkan di daerah Tuban dan Rembang Jawa Timur yang ditutup karena silo atau tempat penyimpanan sudah penuh.
"Ini kejadian kemarin di Tuban itu ada 2 pabrik mati, rembang mati pabriknya, karena karena silo penuh. Begitu susahnya pabrik semen sekarang, jadi utilisasi sampai 2025 masih 78%," katanya.
Widodo mengatakan kelebihan pasokan ini terjadi di semua pulau di Indonesia. terlebih di pulau Jawa yang paling besar hingga over supply mencapai 40%, melihat banyak pabrik yang dibangun di Jawa. Sementara konsumsi hanya separuhnya dari total produksi.
Begitu juga di Kalimantan, kapasitas produksi mencapai 10,3 juta sementara realisasi konsumsi semen di Kalimantan Timur pada 2020 hanya 3,9 juta ton pertahun. Artinya masih kelebihan pasokan mencapai 6,4 juta. Sehingga menurut Widodo tidak perlu lagi untuk membangun pabrik semen tambahan di Kalimantan.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Industri Semen Over Produksi Parah, Begini Skenarionya
