
Sri Mulyani Ngaku Pegawainya tak Perlu Beli Barang ini Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh besar terhadap kebiasaan pegawai perkantoran. Hampir semuanya beralih ke digital, sehingga beberapa barang dirasa tidak perlu lagi ada. Misalnya mesin fotocopy.
"Kita sudah memulai office automation. Banyak sekali, hampir semua nota dinas tidak lagi di-print. Belanja kita seperti mesin fotokopi sudah tidak relevan lagi sekarang," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (2/9/2021)
Di sisi lain, Kemenkeu akan meningkatkan belanja untuk bidang digital. Sehingga transformasi bisa berjalan meskipun di tengah pandemi Covid-19.
"Ini tidak sederhana, terutama bicara mengenai budaya organisasi efisiensi ternyata milenial kalau online itu terbatas. Jadi harus tetap tatap muka," jelasnya.
Ketika pandemi Covid-19, Kemenkeu menerapkan kebiasaan baru dalam bekerja. Di antaranya memberlakukan sistem hybrid, di mana sebagian pegawai bekerja dari rumah alias work from home (WFH) tapi tetap dengan produktivitas tinggi.
Kecuali untuk instansi eselon I yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Di antaranya adalah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
"Kondisi ini masih akan berlanjut di tahun depan karena situasi Covid-19 masih menjadi tantangan," ungkapnya.
Kemenkeu juga terus meningkatkan efisiensi, yaitu dengan utilisasi aset lebih optimal, produktivitas SDM lebih meningkat dan optimalisasi anggaran.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Turun Rp 3 T, Sri Mulyani Ajukan Anggaran Rp 43 T di 2022