Gawat, Negeri Ini Terancam Tumpahan Minyak Segede New York
Jakarta, CNBC Indonesia - Tumpahan minyak berasal dari Suriah mengancam Laut Mediterania. Bahkan analis citra satelit memperlihatkan bagaimana tumpahan itu kini makin besar, mencapai 800 kilometer persegi, seukuran dengan kota New York di Amerika Serikat (AS).
Minyak tersebut berasal dari sebuah tangki berisi 15.000 ton bahan bakar yang bocor sejak 23 Agustus. Tangki berada di pembangkit listrik termal di pesisir kota Baniyas, Suriah.
Meskipun pejabat mengatakan telah mengendalikan kebocoran, tumpahan minyak diprediksi bisa mencapai Siprus. Pada Selasa (31/8/2021), tumpahan minyak itu berada sekitar 7 km dari pantai kepulauan itu.
Dalam 24 jam, minyak akan mencapai Tanjung Apostlos Andreas. Tanjung ini berada di utara Siprus yang dimiliki Turki, sekitar 130 km dari Baniyas.
Peristiwa ini membuat warga sekitar mengeluh. Nelayan sulit mencari nafkah karena kejadian ini.
"Masyarakat tidak membutuhkan ini, sudah sulit mencari nafkah di sini dan ini tentu mempengaruhi kehidupan banyak keluarga dan membuat mereka kehilangan penghasilan" kata warga dengan syarat anonim ke CNN Internasional.
"Pemerintah hanya mengirim tim dengan spons dan selang air, mereka tidak memiliki kapasitas untuk menangani ini .... Anda tidak dapat membersihkan laut dengan spons."
Kilang Baniya adalah sumber utama bahan bakar Suriah. Ini merupakan tumpahan minyak terbesar kedua di Mediterania sepanjang 2021.
Pada Februari, tumpahan minyak melanda lepas pantai Israel. Ini menghancurkan pantai-pantai negara itu dan meninggalkan endapan tar di sepanjang pantai Lebanon.
(sef/sef)