Ini Kata Bos Asosiasi Migas soal Target 1 Juta Barel Minyak
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki target luar biasa terkait produksi minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri. Pada 2030 produksi minyak nasional ditargetkan mencapai 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).
Mengenai target ini, Asosiasi Produsen Minyak dan Gas Indonesia (Indonesian Petroleum Association/ IPA) pun angkat suara.
Presiden IPA Gary Selbie mengatakan, untuk mencapai target tersebut tentunya diperlukan perbaikan dari sisi insentif kebijakan fiskal (fiscal terms), sehingga bisa memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
"Untuk mencapai target produksi migas ini, tentunya perlu perbaikan fiscal terms yang ditawarkan, sehingga bisa memperbaiki iklim investasi di Indonesia," tutur Selbie dalam pembukaan acara "The 45th IPA Convention and Exhibition 2021" secara virtual pada hari ini, Rabu (01/09/2021).
Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah kini juga fokus untuk mengurangi emisi karbon seiring dengan Perjanjian Paris guna memerangi perubahan iklim global. Untuk menyeimbangkan hal ini menurutnya ini bukan lah pekerjaan yang mudah.
"Ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi dengan bekerja bersama-sama dengan lintas kementerian dan pemangku kepentingan lainnya, ini memungkinkan," ujarnya.
Dari sisi gas alam, menurutnya Indonesia memiliki potensi besar, namun konsumsi gas di dalam negeri masih relatif kecil. Adanya kebijakan harga gas "murah" yakni US$ 6 per MMBTU untuk tujuh golongan industri sejak 2020 lalu diharapkan bisa meningkatkan konsumsi gas di dalam negeri.
Dia menilai, industri migas masih memiliki dampak positif bagi perekonomian nasional karena memiliki efek berganda (multiplier effect), seperti penyerapan tenaga kerja, pengembangan teknologi, dan lainnya.
"IPA menghargai sejumlah usaha dan kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia belakangan ini untuk memperbaiki iklim investasi dan berterima kasih atas semangat kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk membantu kami mengamankan pasokan energi nasional, baik jangka pendek dan jangka panjang," tuturnya.
Selbie pun mengatakan, isu peningkatan produksi dan transisi energi ini akan dibahas dalam "The 45th IPA Convention and Exhibition 2021" yang diselenggarakan secara virtual selama tiga hari sejak hari ini, 1 September hingga 3 September 2021 mendatang. Acara ini akan dihadiri oleh beragam pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup, SKK Migas, perusahaan minyak dan gas bumi, dan pemangku kepentingan lainnya.
Anda bisa menyaksikannya dengan mengakses situs convex.ipa.or.id.
(wia)