Covid Singapura Pecah Rekor Lagi, Ini Ternyata Penyebabnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Singapura kembali mengalami kenaikan yang tajam. Bahkan tertinggi dalam enam minggu terakhir, sejak 22 Juli 2021.
Pada Selasa (31/8/2021), negara itu melaporkan 161 infeksi baru Covid-19. Sebanyak 156 adalah transmisi lokal sedangkan lima adalah kasus impor.
Dari data Kementerian Kesehatan Singapura, MOH, ada 463 kasus yang dirawat di rumah sakit. "Ada 19 kasus serius dengan bantuan oksigen dan lima kondisi kritis di ICU," kata MOH dikutip CNBC Indonesia dari situs resminya.
Singapura mencatat dua kluster baru. Dari keseluruhan kluster, ada dua yang menyebabkan kasus Singapura menjadi naik, yakni Bugis Junction dan Noart Coast Lodge, dengan masing-masing kasus total 222 dan 166.
"Ada tambahan 11 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 222," tulis MOH menegaskan kasus terbanyak Bugis Junction.
Virus juga menyebar luas di tempat-tempat yang terhubung dengan transportasi massal bus di negeri itu. Tak hanya Halte, virus disebut menyebar di tempat-tempat pergantian pengemudi bus.
Tercatat beberapa kluster di data MOH. Seperti Tampines, Boon Lay, Jurong East, Toa Payoh, Bishan, Punggol, Clementi, dan Sengkang.
Sementara itu, Singapura sendiri telah mengambil langkah-langkah pelonggaran dalam protokol Covid-19. Pelonggaran itu sendiri mulai dilakukan pada pertegahan Agustus, dengan menambah jumlah orang yang boleh bertemu dalam satu pertemuan menjadi lima.
Makan di tempat juga diizinkan untuk semua yang telah divaksinasi lengkap atau memiliki tes Covid-19 negatif dalam 24 jam terakhir. Tetapi makan di pusat makanan terbuka dan kedai kopi hanya diizinkan untuk kelompok hingga dua orang, terlepas dari status vaksinasi apapun.
Negara itu sudah memvaksinasi 80% populasi dengan vaksin lengkap dan 83% populasi dengan setidaknya satu suntikan, per Senin (30/8/2021). Jumlah ini menjadi salah satu tingkat tertinggi di dunia dengan harapan bisa menekan angka kematiannya.
Selama 28 hari ini, persentase kasus mereka yang tidak divaksin dan mengalami pemburukan serta meninggal adalah 8,3%. Sementara mereka yang divaksin hanya 1,2%.
Mengutip Worldometers, sejak awal pandemi, warga Singapura yang telah terinfeksi Covid-19 mencapai 67.620. Ada total 55 kematian sejak wabah muncul pada 2020 lalu.
(sef/sef)