
Hilirisasi Tambang dan Cita-Cita RI Jadi Raja Baterai

Tren supersiklus komoditas tambang diproyeksikan akan segera terjadi. Beberapa jenis komoditas tambang diperkirakan bakal menjadi primadona di masa depan, seiring dengan dengan tren dunia beralih menuju energi bersih dari energi fosil.
Seperti di sektor transportasi, masyarakat diperkirakan bakal beralih dari penggunaan mobil berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke mobil listrik. Mobil listrik membutuhkan baterai di mana bahan bakunya merupakan produk tambang.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto menjelaskan, super siklus komoditas tambang ini adalah suatu periode yang cukup panjang, di mana permintaan pada satu komoditas atas beberapa komoditas lainnya jauh lebih tinggi dari rata-rata permintaan tahunan secara historis. Dengan demikian, suplai tidak bisa memenuhi semua permintaan.
Menurutnya, ada tiga komoditas yang akan berperan signifikan akibat dampak dari peralihan kendaraan berbasis BBM ke kendaraan listrik.
"Ada tiga komoditas akan berperan signifikan, pertama adalah nikel, tembaga, dan aluminium," ujarnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Rabu (03/03/2021).
Tiga jenis komoditas yang bakal berperan signifikan di masa depan semuanya ada di Indonesia. RI bakal diuntungkan dengan adanya super siklus ini, oleh karena itu pemerintah pemerintah akan memanfaatkan peluang ini dengan membangun industri turunan di dalam negeri.
"Banyak negara di-drive negara maju untuk gunakan EBT dan teknologi yang rendah emisi," ujarnya.
(wia)