Jokowi-Luhut-Airlangga & Fakta Tentang Covid-19 yang Landai
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air semakin melandai dalam satu minggu terakhir. Namun perlu digarisbawahi, terkendalinya wabah Covid-19 tak diraih dengan mudah, layaknya membalikkan telapak tangan.
Tentu masyarakat masih ingat, bagaimana sepanjang periode Juni - Juli perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia menggila. Sejumlah fasilitas rumah sakit kolaps, pun tak sedikit warga yang terpapar tidak mendapatkan penanganan.
Mimpi buruk bermula kala terjadi lonjakan kasus tepat dua pekan setelah Idul Fitri, lantaran masih ada segelintir masyarakat yang nekat mudik walaupun pemerintah sudah melarang dengan keras.
Kondisi ini diperparah dengan sebaran varian Delta yang kian menjadi di berbagai wilayah. Varian yang pertama kali ditemukan di India ini memang disebut-sebut memiliki risiko penularan lebih tinggi kepada manusia.
Pemerintah di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantas tak tinggal diam. Tak ingin masalah berlarut, Jokowi kembali memperketat kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Pada saat itu, Jokowi bersikeras tidak memilih opsi karantina wilayah (lockdown) untuk menekan penyebaran virus. PPKM mikro, kata Jokowi, dianggap masih menjadi kebijakan yang paling tepat dalam konteks sekarang.
"Pemerintah telah memutuskan PPKM mikro masih menjadi kebijakan paling tepat untuk hentikan laju penularan," kata Jokowi pada 23 Juni lalu.
Satu minggu berlalu sejak Jokowi menegaskan hal tersebut, secara tiba-tiba Jokowi justru mengubah nama kebijakan PPKM Mikro menjadi PPKM darurat yang berlaku selama periode 3 - 20 Juli 2021.
"Setelah dapat masukan para menteri, ahli kesehatan, dan para kepala daerah, saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli khusus untuk di Jawa dan Bali," jelasnya.
Pembatasan dalam PPKM Darurat memang jauh lebih ketat dibandingkan PPKM mikro. Pemerintah tentu berharap, kasus bisa semakin terkendali, dan ujung-ujungnya ekonomi bisa kembali berlari.
Namun, harapan memang kadang tak sejalan dengan realita. Selama PPKM Darurat diberlakukan, perkembangan kasus justru semakin menjadi-jadi bahkan sempat menembus rekor harian 56 ribu kasus pada pertengahan Juni lalu.
Halaman Selanjutnya >>> Jokowi Tunjuk Komando Baru
(cha/cha)