Sarasehan 100 Ekonom: Reformasi Fiskal Demi Pemulihan Ekonomi

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
Rabu, 25/08/2021 12:33 WIB
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2021 menjadi momentum pemulihan ekonomi dan tercermin dari Indonesia yang mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi 7,07% pada kuartal II. Pencapaian ini pun lebih tinggi dibandingkan ekspektasi sebelumnya.

Hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi diproyeksikan bisa mencapai 3-4%. Namun, pertumbuhan ekonomi masih sangat bergantung pada efektivitas penanganan Covid-19. Percepatan pertumbuhan ekonomi akan sangat bergantung pada seberapa cepat penyebaran kasus bisa ditekan.

Pemerintah pun masih optimistis kinerja ekonomi di tahun 2021 dan tahun 2022 masih akan positif, sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan bauran strategi yang diterapkan oleh Pemerintah.


Tahun depan, pemerintah juga melakukan reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk menyerap peningkatan tenaga kerja, karena jumlah pengangguran yang meningkat saat pandemi. Reformasi struktural diperlukan agar Indonesia dapat keluar dari middle income trap di jangka menengah dan panjang.

Menyambut momentum pemulihan ekonomi, media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia, menggelar 'Sarasehan Virtual 100 Ekonom 2021' yang akan mengupas tentang bagaimana reformasi struktural bisa mendorong pertumbuhan.

Dengan tema 'Penguatan Reformasi Struktural Fiskal dan Belanja Berkualitas di Tengah Pandemi', jajaran menteri dan ekonom akan bersama membahasnya. Sarasehan virtual ini akan berlangsung pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Presiden RI Joko Widodo akan memberikan Opening Remarks dalam event ini. Berikutnya Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara akan memberikan keynote speech.

Dalam diskusi ini juga akan hadir Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman; dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Setelah itu, akan ada empat klaster diskusi panel dengan tema yang menarik dan lengkap tentang reformasi struktural fiskal hingga pendidikan dan perlindungan sosial.

Diskusi pertama dengan tema 'Ketangguhan Penerimaan Negara' akan menghadirkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal RI, Febrio Nathan Kacaribu; Staf Khusus Menteri Keuangan RI, Yustinus Prastowo; Managing Partner DDTC, Darussalam; Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto; dan Akademisi Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati.

Kemudian diskusi kedua, akan membahas tema 'Peningkatan Efisiensi Belanja Negara', bersama Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad TitoKarnavian; Ekonom SeniorINDEF, AhmadEraniYustika; Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN), Winang Budaya; Staf Ahli Menko Perekonomian RI, Raden Edi Prio Pambudi; dan Akademisi Universitas Padjajaran, Arief Anshory Yusuf.

Diskusi ketiga, akan membahas 'Risiko dan Kesinambungan Fiskal'. Sesi kali ini akan menghadirkan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI, Luky Alfirman; Staf Khusus Menteri Keuangan RI, Masyita Crystalin; Rektor Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko; Ekonom INDEF, M. Rizal Taufikurahman; dan Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Noer Azam Achsani.

Terakhir, diskusi keempat akan membahas 'Reformasi Struktural Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan Sosial'. Diskusi ini akan menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy; Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari; Former Lead Economist World Bank Poverty Program in Indonesia, Vivi Alatas; Staf Ahli Menko Perekonomian, Raden Edi Prio Pambudi; dan Akademisi Universitas Indonesia, Teguh Dartanto.

Event yang dukung oleh PT Sarana Multigriya Finansial ini dapat disaksikan dalam Program PROFIT pukul 10:00 - 14:00 WIB, dan dapat disaksikan secara Live melalui CNBC Indonesia TV, cnbcindonesia.com, dan Youtube Indef. 


(dob/dob)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mantan Menteri Keuangan RI Ungkap Urgensi Reformasi Fiskal