
Kalah Banyak! Tol RI Baru 2.000 Km, China Sudah 200 Ribu Km

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Indonesia sama-sama agresif membangun tol baru dalam agenda pembangunan infrastrukturnya. Namun, jumlah tol Indonesia masih kalah banyak ketimbang tol di negeri Tirai Bambu tersebut.
Melansir Nikkei Asia, China hingga pada akhir 2019 China memiliki 200.000 km total jalan tol yang dikelola pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Porsi tol yang dimiliki pemerintah pusat mencapai 108.600 km pada akhir 2019, rencananya hingga 2035 akan menambah jumlah panjang tol mencapai 160.000 km, menurut Kementerian Transportasi China.
Jika dibandingkan Indonesia jaringan jalan tol Indonesia masih sangat kecil hanya sekitar 1% dari yang sudah dibangun China. Berdasarkan data Kementerian PUPR, hingga Juni 2021 seluruh jaringan jalan Indonesia yang sudah beroperasi mencapai 2.391 km, menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Total itu merupakan akumulasi dari ruas tol yang tuntas dan dioperasikan pada periode 1978 - 2014 sepanjang 795 km, dilanjutkan periode 2015 - 2019 sepanjang 1.298 km, ditambah 246 km pada tahun 2020, dan 54,69 km dari Januari hingga April 2021.
Hingga akhir tahun 2021 ini ditargetkan ada tambahan ruas jalan tol sepanjang 427 km, dari penyelesaian 14 ruas jalan tol. Sehingga target total panjang tol di Indonesia mencapai 2.756 km.
Total panjang yang ruas yang akan diselesaikan pada ruas Jabodetabek mencapai 77,47 km, ruas tol trans Sumatera sepanjang 172,9 km, dan ruas tol nan trans mencapai 122,7 km pada tahun ini.
Sementara untuk jangka panjang hingga 2024 nanti Kementerian PUPR menargetkan pembangunan jalan tol mencapai 4.817 kilometer hingga 2024. Yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Sebelumnya pemerintahan Joko Widodo memiliki rencana untuk menambah pembangunan tol mencapai 18 ribu km, untuk waktu yang belum ditentukan.
Waktu itu rencana ini diungkapkan Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Senin (14/9/2020).
"Jadi ini kami sampaikan rencana program jalan tol kita, dalam rencana kami adalah 18,8 ribu kilometer," katanya dalam rapat itu.
Dimana pada periode 2020 - 2024 ini sebanyak kurang lebih 2.000 km masuk dalam tahap pembebasan tanah, sementara sisanya yang masih dalam tahap perencanaan dan penyiapan sepanjang kurang lebih 14.500.
Sehingga pada masa berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2024 nanti target pembangunan tol hanya 4.817 km.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering menyinggung alasan di balik gencarnya pembangunan infrastruktur saat ini. Menurut Jokowi infrastruktur digenjot karena Indonesia masih tertinggal dibandingkan Malaysia, Vietnam, dan China.
Padahal, kata Jokowi, infrastruktur menjadi salah satu alat pemersatu bangsa karena mengintegrasikan daerah satu dengan yang lainnya, baik jalan, pelabuhan, maupun bandara.
"Jalan yang banyak didatangi oleh negara lain untuk belajar, Malaysia datang tengok, Vietnam datang tengok, China datang tengok, selama 40 tahun kita hanya bangun 780 km, setelah Jagorawi, negara lain sudah beribu km, saya ambil contoh China sudah membangun 280 ribu km, kita 1000 saja enggak dapat, ini yang saya minta kejar, ada sesuatu yang salah yang harus kita luruskan," ujar Jokowi Maret 2018 lalu.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wuss! Tol Baru, JKT-Bekasi 20 Menit, Sentul-Karawang 40 Menit