Internasional

Taliban Larang Staf Pemerintah Afghanistan Bekerja, Kenapa?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Minggu, 22/08/2021 08:09 WIB
Foto: Pejuang Taliban menguasai istana kepresidenan Afghanistan setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri. (AP/Zabi Karimi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rezim Taliban diketahui melarang pegawai pemerintah Afghanistan di Kabul untuk bekerja pada Sabtu kemarin (21/8/2021). Padahal, ini merupakan hari pertama mereka bekerja.

Pernyataan ini bertolak belakang dari pernyataan Taliban yang sebelumnya mengizinkan pegawai pemerintahan kembali bekerja.

Namun, sejak dikuasai Taliban dalam 6 hari terakhir, gedung-gedung pemerintahan, bank, sekolah dan universitas sebagian besar ditutup. Hanya beberapa perusahaan swasta, termasuk perusahaan telekomunikasi, yang telah beroperasi sejak Taliban kembali berkuasa.


Pada Sabtu, pemblokiran karyawan memasuki kantor mereka terjadi meskipun Taliban mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan staf pemerintah untuk terus bekerja.

"Saya pergi ke kantor pagi ini, tetapi Taliban yang berada di gerbang memberi tahu kami bahwa mereka belum menerima perintah untuk membuka kembali kantor-kantor pemerintah," kata Hamdullah, seperti dilansir AFP, Minggu (22/8/2021).

"Mereka menyuruh kami menonton TV atau mendengarkan radio untuk pengumuman kapan harus kembali bekerja," ujarnya.

Sebagian besar jalan di ibu kota sebagian besar sepi kecuali rute ke bandara lantaran dipenuhi oleh orang-orang yang berebut untuk bergabung dengan evakuasi yang dipimpin AS. Jalan menuju kementerian luar negeri di Kabul tengah juga ditutup.

Salah seorang pegawai lain di Kabul mengungkapkan kekecewaaanya karena Taliban belum membuka kembali kantor.

"Saya datang dengan banyak harapan tetapi pergi dengan kecewa," katanya.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan pemerintahan baru akan berbeda dari rezim 1996-2001 Taliban dikenal melarang perempuan dari hampir semua aspek kehidupan publik. Dia juga mengumumkan amnesti umum.

"Semua yang berseberangan diampuni dari A sampai Z. Kami tidak akan membalas dendam," pungkasnya.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Konflik Iran-Israel Meledak, Awas Perang Meluas!