Jokowi Tebar Rp 28 T, Lanjutkan Program Subsidi Rumah di 2022

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
20 August 2021 16:45
Suasana proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Harga hunian rumah masih menunjukkan kenaikan pada kuartal IV-2020 namun laju kenaikan melambat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Harga hunian rumah hunian masih menunjukkan kenaikan pada kuartal IV-2020 namun laju kenaikan melambat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengalokasikan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2022 sebesar Rp 28,2 triliun. Targetnya disalurkan kepada 200.000 unit rumah subsidi.

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengatakan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah, pemerintah memberikan bantuan pembiayaan salah satunya FLPP.

"Tahun 2022 program ini (FLPP) masih terus berlanjut. Pemerintah akan mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan dengan total Rp 28,2 triliun untuk target 200.000 unit rumah," katanya, dalam webinar, Jumat (20/8/2021).

Selama enam tahun terakhir capaian subsidi perumahan FLPP, Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sudah mencapai 200 ribu unit per tahun. Sedangkan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) mencapai 139 ribu unit per tahun.

Pada tahun 2021, pemerintah mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan sebanyak 157.500 unit melalui FLPP. Adapun dari BP2BT sebanyak 18 ribu unit.

"Realisasi FLPP hingga Agustus sudah 73% di tahun 2021, sementara BP2BT masih kecil. Ini harus kita manfaatkan dalam rangka memberikan rumah bagi MBR," jelasnya.

Menurut Herry, sambil menunggu beroperasinya BP Tapera, pemerintah akan melanjutkan FLPP ini hingga tahun 2024. Melihat banyak MBR di luar TNI - Polri yang belum menjadi anggota BP Tapera.

BP Tapera merupakan badan yang ditunjuk untuk menghimpun dana untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau bagi peserta MBR. Dana nasabah dihimpun yang nantinya diarahkan pada pemenuhan tempat tinggal yang layak.

Direktur Utama Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR, mengatakan pengelolaan FLPP akan dialihkan kepada BP Tapera mulai tahun ini. tapi pengelolaannya sampai saat ini masih di pisah.

Selain itu, kinerja penerbitan KPR FLPP sampai Agustus sudah terbit hampir 114 ribu unit rumah, atau sekitar 72,45%, dari target 157.500 pada 2021.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Properti Bingung, Kenaikan Harga Rumah Subsidi 'Gantung'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular