
WHO Kecam Negara yang Beri Vaksin Covid-19 Booster, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara kaya berencana melakukan suntikan vaksin Covid-19 booster pada masyarakat. Namun ternyata kebijakan ini dikritik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Para ahli WHO menegaskan belum ada cukup bukti ilmiah terkait perlunya menyuntikkan vaksin booster. Lembaga itu juga membandingkan negara yang memberikan dosis ketiga, sementara masih ada negara lain yang menunggu untuk mendapatkan suntikan.
"Kita berencana memberikan jaket pelampung tambahan pada orang yang telah memilikinya, sementara kita meninggalkan orang lain tenggelam tanpa jaket pelampung satupun," kata Direktur darurat WHO, Mike Ryan, dikutip France 24, Kamis (19/8/2021).
"Fundamentalnya, realitas etika adalah kita membagikan jaket pelampung kedua sambil meninggalkan jutaan orang tanpa pelindung," tambahnya.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penting untuk mendapatkan suntikan pertama agar bisa melindungi kelompok rentan sebelum booster diluncurkan.
"Kesenjangan antara si kaya dan miskin akan semakin besar jika produsen dan pemimpin memprioritaskan suntikan booster daripada pasokan ke negara dengan penghasilan rendah dan menengah," jelas Tedros.
Awal bulan ini, WHO mendesak moratorium suntikan booster vaksin Covid-19 untuk membantu meringankan, setidaknya ketidaksetaraan dalam pendistribusian dosis antara negara kaya dan miskin.
Namun ternyata hal itu tidak menghentikan sejumlah negara untuk memberikan suntikan ketiga. Sebab negara-negara itu ingin berjuang melawan varian Delta.
Salah satu yang memutuskan untuk memberikan suntikan ketiga adalah Amerika Serikat (AS). Otoritas setempat menyebutkan kemanjuran vaksin terus menurun dari waktu ke waktu, akhirnya mengizinkan pemberian suntikan booster.
Dosis ketiga itu akan diberikan pada warga AS mulai dari 20 September mendatang, atau delapan bulan setelah seseorang mendapatkan vaksin penuh.
Pejabat setempat menyebutkan vaksin masih efektif untuk mengurangi resiko penyakit parah, rawat inap dan kematian akibat Covid-19. Namun perlindungan bisa berkurang dalam beberapa bulan jika tanpa peningkatan suntikan.
Washington juga telah mengizinkan dosis tambahan pada mereka dengan sistem imun yang rendah. Selain itu, Israel juga telah mulai memberikan dosis ketiga pada warganya berusia 50 tahun ke atas.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan WHO Minta Vaksin Booster Covid Ditunda