Efek Pandemi

Lapangan Golf 'Nangis Darah', Para Caddy Cantik Diupah Harian

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 August 2021 14:20
Ilustrasi Caddy Golf. (Dok: Freepik)
Foto: Ilustrasi Caddy Golf. (Dok: Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor bisnis olahraga menjadi salah satu yang paling terkena dampak dari PPKM, termasuk subsektor lapangan golf yang mati suri selama penerapan PPKM ketat bulan lalu. Pengelola lapangan golf 'nangis darah' di tengah pembatasan sosial.

Nasib pegawai pun jadi menggantung, ketika usaha lapangan golf tidak beroperasi, otomatis sebagian besar pegawai juga tidak bisa bekerja. Bila harus bekerja pun, mereka harus rela dibayar harian saja.

"Memang karyawan harian ada juga. Kalau nggak beroperasi, nggak ada penghasilan karena kan golf industri padat karya, satu lapangan golf kurang lebih bisa 600 karyawan, terdiri dari Caddy dan operasional, memang kebanyakan harian," kata International Relation Officer Golf Club Managers Association of Indonesia (GCMAI) Widya Tirta Putra Rabu (18/8/21).

Kini, lapangan golf di beberapa daerah sudah kembali menjalankan operasinya. Mulai dari Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya dan Surabaya Raya. Hal ini tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali

Padahal, seminggu yang lalu lapangan golf di kawasan pinggiran Jakarta tidak bisa beroperasi, misalnya Sentul dan Rancamaya di Bogor. Saat sudah ada izin pembukaan, maka pelaku usaha tentu bakal kembali memanggil para karyawannya, meski tidak sepenuhnya.

"Kurang lebih 30% tapi bergantung perusahaan masing-masing selama ini tutup," sebut Widya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Kaya Makin Susah, Bisnis Golf 'Nangis Darah'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular