Jadi Tuan Rumah, Inggris Bawa Konflik Afghanistan ke G7

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berniat untuk menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin G7 dan fokus pembahasan adalah Afghanistan.

Johnson mengungkapkan niatnya untuk menjadi tuan rumah pertemuan virtual antara para pemimpin G7 saat berbincang melalui saluran telepon oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Di mana kedua pemimpin membahas situasi di Afghanistan setelah Taliban menguasai ibu kota Kabul pada hari Minggu (15/8/2021).

Dalam panggilan telepon, Johnson menekankan perlunya komunitas internasional untuk bersatu dan mengambil pendekatan terpadu di Afghanistan.

"Baik dalam hal mengakui pemerintahan di masa depan, maupun dalam bekerja untuk mencegah krisis kemanusiaan dalam bekerja untuk mencegah krisis kemanusiaan dan pengungsi," jelas pernyataan resmi kantor Perdana Menteri Inggris, seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa (17/8/2021).

Kedua pemimpin menekankan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan untuk masa depan jangka panjang Afghanistan dan kebutuhan mendesak untuk membantu warga negaranya dan mendapatkan keselamatan.

"Mereka sepakat bahwa Inggris dan Prancis harus bekerja sama di Dewan Keamanan PBB, termasuk kemungkinan resolusi bersama," ujarnya lagi.

Baca: Keamanan Memburuk, Jepang Tutup Kedutaan di Afghanistan

Untuk diketahui, G7 (Group of Seven) adalah organisasi tujuh negara terbesar di dunia yang disebut memiliki ekonomi maju. Negara-negara tersebut diantaranya Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, pada Minggu (15/8/2021), Taliban berhasil menguasai Kabul untuk pertama kalinya setelah 20 tahun pasukan asing pimpinan AS tersebut menduduki negara itu pada 2001. Pemerintah Afghanistan telah runtuh dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu dengan membawa banyak uang tunai.

(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar