Keamanan Memburuk, Jepang Tutup Kedutaan di Afghanistan

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Selasa, 17/08/2021 17:10 WIB
Foto: Bandara udara internasional Kabul di Afganistan mencekam. Mengutip video Reuters, ribuan orang memenuhi bandara tersebut Minggu (15/8/2021) malam waktu setempat. (Dok: tangkapan layar Twitter Nicola Careem)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang telah menutup kedutaannya di Kabul karena situasi keamanan Afganistan memburuk. Sebanyak 12 personel kedutaan terakhir telah dievakuasi meninggalkan negara tersebut, sebagaimana disampaikan Kementerian Luar Negeri hari ini Selasa, (17/08/2021).

"Karena memburuknya situasi keamanan di Afghanistan, kami untuk sementara menutup kedutaan kami di sana," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, menyampaikan bahwa mereka memindahkan tugas kedutaan ke kantor di Istanbul sebagaimana dikutip dari Reuters.

Semua personel kedutaan yang tersisa sebanyak 12 orang diterbangkan dari Bandara Kabul menggunakan penerbangan militer.


"Dua belas personel kedutaan yang tersisa telah diterbangkan keluar dari bandara Kabul dengan penerbangan militer yang disediakan oleh negara sahabat dan telah dievakuasi ke Dubai," lanjutnya.

Selain mengevakuasi personel kedutaan, Kementerian juga menyampaikan peringatan kepada warga negaranya yang masih berada di Afghanistan untuk pergi. Semua perjalanan menuju ke Afghanistan juga diminta untuk ditunda.

Sebelumnya, Taliban berhasil merebut ibukota Afghanistan Kabul. Taliban disebut memenangkan serangan kilat di negara itu, saat pasukan pemerintah "runtuh" tanpa dukungan militer Amerika Serikat.

Sebuah cuitan di media Twitter menyebut bagaimana tembakan terdengar di sejumlah titik kota Kabul. Sebuah klip video yang didistribusikan oleh Taliban menunjukkan orang-orang bersorak dan berteriak, ketika konvoi truk pick-up memasuki kota dengan para tentara mengacungkan senapan mesin dan bendera putih Taliban.

"Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka," kata Presiden Afghanistan Ashraf Gani dalam pernyataan di Twitter, Minggu (15/8/2021) waktu setempat.

Ghani sendiri sudah meninggalkan Afghanistan. AFP mengutip media terkemuka negeri itu, Tolo News, melaporkan ia meninggalkan negerinya ke Tajikistan.

Hal ini dibenarkan tokoh pemimpin proses perdamaian di sana, Abdullah Abdullah. Menurutnya Ghani telah meninggalkan warga.

"Mantan presiden Afghanistan (Ghani) telah meninggalkan negara, meninggalkan orang-orang dalam situasi ini," katanya dalam sebuah cuitan di Facebook. 


(dob/dob)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jepang Eksekusi Mati Pembunuh Yang Bergentayangan di Sosmed