Kado HUT Ke-76 RI, PGN Tambah Produksi Migas di Jawa Timur

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
17 August 2021 13:50
Blok Migas Pangkah/Doc PGN
Foto: Fptp/Blok Migas Pangkah/Doc PGN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melalui afiliasinya PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka), anak usaha di bidang hulu minyak dan gas bumi, berhasil mencatatkan penambahan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 7.300 barel setara minyak per hari (BOEPD), dari 5.700 BOEPD menjadi 13.000 BOEPD dari Wilayah Kerja (WK/Blok) Pangkah, Madura, Jawa Timur.

Produksi tersebut dilakukan lewat pengeboran tiga sumur di lapangan West Pangkah yaitu WPA 1, 2 dan 3, serta satu sumur re-entry (SID-4V) di lapangan Sidayu. Saat ini program pemboran di Lapangan Sidayu masih berlanjut ke re-entry Sidayu-3ST yang diharapkan dapat menambah lagi sekitar 1.000 BOEPD.

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menjelaskan bahwa pada prinsipnya PGN senantiasa terus mendorong anak perusahaan hulu, PGN Saka, untuk meningkatkan produksi sembari berupaya mendapatkan sumber-sumber migas lain. Saat ini PGN Saka berhasil memproduksi 13.000 BOEPD dari seluruh WK Pangkah.

Pada pengembangan baru di Sumur Sidayu 4V, PGN Saka juga menerapkan teknologi baru pada pengembangan Lapangan Sidayu dengan teknologi Casing Reconnection Metal To Metal pada SID-4V re-entry yang berjalan aman dan lancar.

Hal ini menurutnya merupakan pencapaian yang cukup membanggakan karena PGN Saka merupakan perusahaan nasional Indonesia pertama se-Asia Pasifik yang mengimplementasikan teknologi tersebut. Kegiatan pemboran pertama dilakukan pada re-entry Sumur Sidayu-4V pada pertengahan Juli 2021 dengan tetap mengedepankan aspek HSSE.

"Kami bersyukur akhirnya minyak dari struktur Sidayu telah masuk ke line produksi," ujar Haryo, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Selasa (17/08/2021).

Haryo melanjutkan, dengan beroperasinya lapangan migas offshore (lepas pantai) ini menunjukkan komitmen PGN Saka yang solid. Lapangan West Pangkah berproduksi sejak 18 Februari 2021 yang saat ini menghasilkan total gas sebesar 27,96 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak/ kondensat sebesar 1.290 barel dari tiga sumur.

Dia mengatakan, pengembangan proyek ini merupakan bentuk kontribusi PGN Saka dalam memenuhi pasokan energi untuk Indonesia, termasuk di tengah harga minyak yang sedang cukup menarik walaupun penuh tantangan saat dimulainya proyek ini dan pada masa pandemi Covid-19.

"Semangat untuk berkontribusi ini membuat PGN Saka melakukan percepatan waktu pengerjaan proyek dari 17 bulan menjadi 12 bulan," ujarnya.

Dalam menjalankan peran sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PGN menurutnya berkomitmen menjadi bagian dalam berkontribusi pemenuhan energi nasional dari hulu ke hilir.

Produksi di Lapangan Sidayu juga turut berperan dalam membantu pemerintah mengejar target produksi migas nasional.

"Semoga segala daya upaya ini bisa menjadi kado manis untuk HUT RI ke-76," imbuhnya.

Saat ini PGN Saka mengelola 10 wilayah kerja migas di Indonesia dan satu blok shale gas di Amerika Serikat. Pengelolaan di 6 wilayah kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100% hak partisipasi di Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena dan Muriah.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Rugi, Saka Energi Mulai Untung Tipis US$ 6 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular