Internasional

Chaos! 5 Tewas di Bandara Kabul Afghanistan

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
Selasa, 17/08/2021 06:00 WIB
Foto: Bandara udara internasional Kabul di Afganistan mencekam. Mengutip video Reuters, ribuan orang memenuhi bandara tersebut Minggu (15/8/2021) malam waktu setempat. (Dok: tangkapan layar Twitter Nicola Careem)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan orang yang putus asa dilaporkan memadati bandara internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanisan, Senin (16/8/2021). Mereka disebut hendak melarikan diri dari negara yang kembali dikuasai Taliban itu.

Kerumunan itu menyebabkan chaos di bandara karena tak terkendali saat melihat pesawat AS datang. Dalam sebuah video, sejumlah orang bahkan berpegangan pada pesawat angkut militer AS yang meluncur di landasan tunggal, sebagaimana diposting penyiar media lokal Tolo News.


Pasukan AS bahkan melepaskan tembakan untuk mencegah orang-orang masuk ke penerbangan militer yang diperuntukan untuk mengevakuasi diplomat dan staf kedutaan tersebut. Lima orang pun dilaporkan tewas.

Saksi mengatakan tak jelas apakah mereka tewas karena tertembak atau terinjak-injak. Namun Reuters menyebut dari sumber pejabat AS, dua pria bersenjata telah dibunuh oleh pasukan AS di sana selama 24 jam terakhir.

"Seorang juru bicara Pentagon mengatakan ada indikasi satu tentara AS terluka," tulis media itu, dikutip Selasa (17/8/2021).

Dikabarkan pula kerumunan yang di luar kendali membuat pesawat evakuasi Jerman dialihkan ke ibu kota Uzbekistan, karena tak bisa mendarat di Kabul. Namun Senin malam, pesawat angkut militer untuk evakuasi warga asing dan staf dikatakan sudah berada di Afghanistan.

Bandara juga sempat ditutup sementara. Tapi dari update terakhir, AS mengonfirmasi bahwa lapangan terbang telah dibuka.

Sebelumnya, mengutip AFP, AS sendiri melalui Juru Bicara Pentagon John Kirby telah menegaskan bukan hanya warga dan staf kedutaan AS yang akan diangkut dari Afghanistan. Sekitar 30.000 warga Afghanistan dan keluarga, yang bekerja selama ini dengan tentara AS atau sebagai penerjemah akan diizinkan naik ke pesawat AS, termasuk mereka yang hendak mengungsi.

Evakuasi menggunakan pesawat kargo raksasa C-17. Pesawat ini bisa membawa beberapa ratus orang dalam sekali angkut.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KEK Jadi Kunci Pertumbuhan, Aturan Harus Ikuti Potensi Daerah