
3 Fakta Bencana Besar Baru Pasca Covid, RI Juga Terancam

Perubahan iklim nyatanya mulai merubah paradigma berpikir manusia. Salah satunya adalah dorongan untuk menunda kehamilan dan mendapatkan anak. Pasalnya banyak pihak berpikir bahwa semakin banyak manusia berarti semakin besar emisi yang ditimbulkan dan kebutuhan pangan juga semakin meningkat.
Tren ini diketahui pernah digaungkan oleh publik figur dunia.Pangeran Harry mengatakan pada 2019 bahwa dia dan istrinya Meghan berencana untuk memiliki maksimal dua anak, dengan alasan masalah lingkungan.
Analis di Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan bahwa gerakan untuk tidak memiliki anak karena kekhawatiran perubahan iklim telah tumbuh signifikan belakangan ini.
"Memiliki anak tujuh kali lebih buruk untuk iklim dalam emisi CO2 setiap tahun daripada 10 mitigasi paling dibahas berikutnya yang dapat dilakukan individu," kata analis di Morgan Stanley seperti diwartakan CNBC International.
Untuk membuktikan hal ini,mereka menunjuk penelitian akademis yang menunjukkan perubahan iklim secara langsung dan tidak langsung mempercepat penurunan tingkat kesuburan.Peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) menunjukkan bahwa jumlah kelahiran di Amerika Serikat (AS) turun dalam sembilan bulan setelah peristiwa panas ekstrem.
Tak hanya di AS, penelitian terhadap 18.000 pasangan di China tahun lalu menunjukkan bahwa perubahan iklim terkait dengan kemungkinan penurunan kesuburan pasangan sebesar 20%.
Halaman 3>>
(sef/sef)