
AS Habiskan US$ 17 Triliun, Kasus Covidnya Juga Belum Beres!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menegaskan akan terus berupaya membantu masyarakat terutama yang rentan di masa pandemi Covid-19. Bantuan ini ditetapkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Namun, ia menekankan pemerintah tidak bisa terus-terusan memberikan bantuan karena uang pemerintah terbatas. Tidak seperti negara lain seperti negara maju yang uangnya banyak.
"Kalau dibandingkan negara maju, negara kaya seperti Amerika Serikat, itu bisa mengeluarkan langsung US$ 17 triliun atau mencapai 17%-20% dari PDBnya. Kalau kita tidak sekaya itu," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/8/2021).
Meski anggaran fiskal untuk penanganan Covid-19 tidak sebesar negara maju lainnya, tapi ia memastikan pemerintah akan terus berupaya untuk melindungi masyarakat.
"Kita nggak sekaya itu, namun itu kita coba prioritaskan apa yang paling penting," kata dia.
Ia menjelaskan, untuk tahun ini pemerintah menetapkan anggaran PEN lebih dari Rp 700 triliun. Ini difokuskan untuk lima program dan yang menjadi prioritas ada tiga program.
Pertama, perlindungan sosial. Melalui kluster ini pemerintah membantu langsung masyarakat yang rentan dengan mengirimkan langsung ke rekening penerima.
Kedua, belanja kesehatan ditetapkan lebih dari Rp 200 triliun. Dimana ini ditujukan untuk perawatan pasien, insentif tenaga kesehatan dan santunan yang meninggal serta pengadaan vaksin dan pelaksanaan program vaksinasi.
Ketiga, dukungan bagi UMKM. Ini untuk membantu para pelaku usaha kecil yang terdampak Covid-19 agar tidak hanya bertahan tapi bisa bangkit.
"Kemampuan pemerintah memang diprioritaskan untuk 3 utama ini. Di situlah kemampuan kita," tegasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Sudah Habiskan Rp 885 Triliun, Covid Tak Juga Selesai!