Ini Gambaran Saat RI Bakal Hidup Bersama dengan Covid-19

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
12 August 2021 09:40
Petugas mengecek kartu vaksin pengunjung yang akan masuk kedalam mal ITC Fatmawati, Selasa (3/8/2021). Pengelola pusat perbelanjaan mendukung rencana masuk mal harus menunjukkan setifikat vaksin, hal ini dinilai dapat mempercepat program vaksinasi Covid-19 dan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - WHO tengah menyiapkan panduan bagaimana hidup 'berdampingan' dengan Covid-19. Saat ini beberapa negara-negara juga tengah 'pasrah' dan menyiapkan beberapa protokol hidup bersama Covid-19.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito berujar, sebagaimana arahan presiden bahwa saat ini bersiap dengan situasi, Covid-19 akan hidup bersama masyarakat dalam waktu tak sebentar.

"Tak hanya RI hadapi ini. Negara lain dan organisasi seperti World Bank dan WHO menyiapkan panduan sisi kesehatan dan ekonomi. Pemerintah akan memantau kondisi demi mengambil kebijakan yang tepat, baik kesehatan pemulihan ekonomi," kata Wiku.

Menurut dia, upaya terbaik adalah bagaimana menjalani dinamika yang ada. Selain itu memaksimalkan upaya pengendalian untuk melakukan proteksi secara maksimal.

Hidup bersama dengan Corona atau penyakit Covid-19 memang jadi pilihan banyak negara di dunia. Singapura sempat heboh dengan pilihannya mengganggap Covid-19 bakal seperti 'flu biasa' sehingga memilih jalan 'berdamai' dengan Covid-19.

Namun, jauh sebelum Singapura mendeklarasikan sikap itu, di Indonesia Presiden Jokowi sudah meramalkan soal kondisi berdamai demikian dalam konteks tahun lalu saat vaksin efektif belum ditemukan kala itu, tapi tampaknya meski vaksin sudah ditemukan, hidup bersama dengan corona masih jadi pilihan.

Masker Terus Sepanjang Hari >> Halaman Selanjutnya

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim kepatuhan masyarakat menggunakan masker terus meningkat. Hal itu disampaikan Luhut dalam taklimat media, Senin (9/8/2021).

"Kepatuhan mengenai penggunaan masker telah mencapai 82%, meningkat 5% dibandingkan bulan Februari dan Maret. Dan ini pekerjaan yang tidak mudah," katanya.
Dalam kesempatan itu, Luhut mengimbau supaya seluruh masyarakat membudayakan untuk memakai masker.

"Karena mungkin kita akan hidup bertahun-tahun ke depan dengan masker ini. Karena ini salah satu alat di samping vaksin untuk mencegah penularan varian delta," ujarnya.

Halaman Selanjutnya >> New Normal Terbaru

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pilihan kembali hidup bersama dengan corona merupakan salah satu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbaru terkait penanganan Covid-19. Ini memberi sinyal bahwa era 'New Normal' baru kembali diterapkan.

"Bapak presiden memberikan arahan bahwa ke depannya bahwa mungkin besar bahwa virus ini akan hidup cukup lama bersama kita. Jadi arahan bapak presiden kita harus memiliki roadmap bagaimana ke depannya kalau virus ini hilangnya membutuhkan waktu sampai tahunan," kata Budi Gunadi dalam taklimat media, Senin (9/8/2021).

"Bagaimana protokol kesehatan yang kita miliki bisa tetap menjaga kita untuk tetap hidup normal menjalankan aktivitas ekonomi tapi dengan kondisi yang lebih aman," lanjutnya.

BGS bilang kalau Kemenkes akan mengatur enam aktivitas utama secara digital disertai penerapan protokol kesehatan. Keenam sektor itu adalah perdagangan, kantor dan kawasan industri, transportasi, pariwisata, keagamaan dan pendidikan.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Menggila Lagi? Amerika Kembali Pakai Masker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular