Cerita Mereka yang Antivaksin & Meninggal karena Covid-19
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang penyiar radio bernama, Dick Farrel dilaporkan telah meninggal dunia di usia 65 tahun. Ia meninggal usai terinfeksi Covid-19.
Mantan pembawa acara Newsmax dan pelopor genre shock jock, itu meninggal dunia pada Rabu (4/8/2021) di West Palm Beach, Florida. Ia menderita komplikasi yang berkaitan dengan Covid-19.
Mengutip Independent, Farrel dikabarkan sebagai salah satu orang yang menentang dan menolak vaksin. Menurutnya, vaksinasi hanyalah "bualan semata".
Sebelum jatuh sakit, Farrel menulis di Facebooknya dan mengatakan bahwa Dr Anthony Fauci yang merupakan pakar penyakit menular terkemuka di Amerika, adalah orang yang aneh dan menyesatkan.
"Dr Anthony Fauci adalah orang aneh yang berbohong," katanya sembari mengejek vaksin dan menyebut pandemi yang telah merenggut lebih dari 600.000 nyawa orang AS itu sebagai penipuan.
Namun sebelum meninggal, Farrel sempat berubah dari yang anti-vaksin menjadi orang yang mengajak para pendengarnya untuk segera divaksin. Hal ini disampaikan oleh teman dekatnya, Amy Leigh Hair.
Ia mengatakan bahwa Farrel telah menulis surat kepadanya dari rumah sakit. Surat itu berisi agar dia divaksinasi.
"Dia mengirimi saya pesan dan meminta saya untuk divaksin!' Dia memberi tahu saya bahwa virus ini bukan lelucon dan dia berkata, 'Saya berharap saya mendapatkannya (vaksin)," kata Hair.
Sementara itu, teman lainnya Kit Farley mengatakan Farrel telah berjuang sekeras hati. Ia memohon kepada orang-orang untuk tidak menunda mendapatkan vaksinasi agar tidak terpapar Covid-19.
"Dengan berat hati, saya hanya bisa mengatakan ini sangat tidak terduga.Dia akan dirindukan," tulisnya di Facebook.
Cerita Farrel hanya bagian kecil dari kisah penyesalan warga AS karena enggan divaksin. Di negeri Paman Sam, vaksinasi bukan sesuatu yang wajib melainkan pilihan.
Kejadian serupa terjadi pula ke Michael Freedy, ayah lima anak di Las Vegas, AS. Ia memberikan pesan terakhir berisi penyesalan sebelum meninggal akibat terpapar Covid-19.
"Saya seharusnya mendapatkan vaksin sialan itu," katanya, dikutip dari CNN International.
Kejadian penyesalan ini juga menimpa keluarga Kim Maginn, nenek berusia 63 tahun di Arkansas, yang meninggal akibat Covid-19. Anaknya, Rachel Rosser, yang juga seorang perawat, menyesal tidak dapat meyakinkan Maginn untuk vaksinasi.
"Saya marah karena dia tidak divaksinasi. Dan saya pribadi merasa bersalah karena saya tidak berusaha lebih keras," kata Rosser.
Halaman 2>>
(sef/sef)