Peneliti Ungkap Vaksin J&J Ampuh Lawan Covid-19

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 August 2021 20:07
Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. AP/Szilard Koszticsak
Foto: Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. AP/Szilard Koszticsak

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian di Afrika Selatan menunjukkan vaksin buatan perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Johnson & Johnson (J&J) dapat memberikan perlindungan tinggi terhadap infeksi virus corona.

Ketua peneliti gabungan Glenda Gray mengatakan vaksin J&J yang merupakan vaksin Covid-19 sekali suntik ini menawarkan perlindungan 91% hingga 96,2% terhadap kematian. Vaksin ini juga menawarkan 67% kemanjuran terhadap virus corona varian beta dan 71% untuk varian delta.

"Secara konsisten setelah menerima vaksin, sangat sedikit kematian yang terjadi pada kelompok yang divaksinasi dibandingkan dengan kelompok kontrol dan menunjukkan perlindungan yang luar biasa hingga 96,2% terhadap kematian," kata Gray, dikutip dari Reuters.

"Ini adalah titik akhir utama kami dan kami dapat mengatakan bahwa vaksin ini melindungi petugas kesehatan dari kematian," tambahnya.

Studi penelitian tersebut memberikan vaksin J&J kepada 477.234 tenaga kesehatan (nakes) mulai pertengahan Februari dan selesai diuji pada Mei 2021.

Regulator kesehatan Afrika Selatan sendiri sudah menyetujui suntikan J&J pada April, dan itu digunakan dalam program vaksin nasional bersama vaksin buatan Pfizer.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan yang baru diangkat Joe Phaahla mengatakan pada pengarahan yang sama bahwa pemerintah berencana mulai menggunakan vaksin lain yang disetujui oleh regulator, termasuk suntikan Sinovac.

"Disetujui ... juga bahwa vaksin AstraZeneca, yang sekarang telah terbukti efektif melawan varian Delta, juga harus kita lihat untuk menggunakannya kembali," kata Phaahla.

Kampanye vaksinasi di Afrika Selatan sempat goyang karena pemerintah menghentikan vaksinasi dengan AstraZeneca. Vaksin ini dianggap memberikan perlindungan minum terhadap varian beta yang saat itu menjadi strain dominan. Namun kini vaksinasi telah meningkat, dengan lebih dari 8,3 juta orang sudah divaksinasi pada hari Kamis.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Astrazeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular