
Intip Bongkar Muat Batu Bara di Tengah Perpanjangan PPKM
Aktivitas ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok terus berjalan.

Kapal tugboat menarik kapal tongkang berisi batu bara dari Kalimantan yang akan bersandar di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Dalam satu kali bongkar muat, ada sekitar 7.300 ton yang diangkut dari kapal tongkang yang berasal dari Sungai Puting, Banjarmasin, Kalimantan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi secara ketat di DKI Jakarta, aktivitas ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok terus berjalan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Batu bara tersebut nantinya akan dikirim ke berbagai daerah, salah satu yang utama untuk dipasok ke perusahaan semen di kawasan Gunung Putri, Bogor. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Batu bara masih akan menjadi sumber energi utama untuk pembangkit listrik di Indonesia hingga 2050. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Batu bara merupakan salah satu penyumbang ekspor ekonomi Indonesia yang tinggi selain kelapa sawit, tembaga, aluminium dan lainnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Data BPS mencatat, selama April-Juni, ekspor mampu tumbuh 31,78% dan impor tumbuh 31,22%. Belanja pemerintah tumbuh 8,06%, investasi/PMTB tumbuh 7,54%, konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,93% dan LNPRT (Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga) tumbuh 4,12%. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru merilis Keputusan Menteri ESDM No.139.K/ HK.02/ MEM.B/ 2021 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batu Bara Dalam Negeri. Aturan ini ditetapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 4 Agustus 2021. Keputusan Menteri ESDM ini menetapkan persentase penjualan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/ DMO) sebesar 25% dari rencana jumlah produksi batu bara tahunan dari setiap produsen yang disetujui pemerintah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)