PLN Buka Suara Soal Pembentukan Holding BUMN Geothermal

News - Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
06 August 2021 11:45
PLTP, doc PLN. Foto: PLTP, doc PLN.

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini tengah memproses pembentukan Holding BUMN Panas Bumi (Geothermal). Ada tiga BUMN beserta anak usaha yang akan digabung dalam Holding ini, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi (Persero).

PT PLN (Persero) pun buka suara menyikapi rencana pembentukan Holding BUMN Geothermal ini.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, perseroan mendukung langkah pemerintah membentuk Holding Geothermal Indonesia (HGI) guna mempercepat dan mengoptimalkan pengembangan potensi panas bumi di Tanah Air demi kemakmuran rakyat.

Dia mengatakan, besarnya potensi panas bumi di Indonesia perlu terobosan untuk mengakselerasi pemanfaatan bumi untuk pembangkit listrik.

Dia memastikan, PLN mendukung rencana pemerintah mengonsolidasikan entitas-entitas usaha yang selama ini mengelola energi panas bumi ke dalam HGI.

"Sebab, tujuan utama dari pembentukan holding ini bukan untuk mengerdilkan satu sama lain, melainkan justru untuk membesarkan setiap entitas dan menggarap potensi panas bumi sebesar-besarnya," kata Agung, dikutip dari keterangan resmi perseroan, Jumat (06/08/2021).

Melalui holding ini, lanjut Agung, seluruh sumber daya, aset yang dimiliki oleh setiap entitas, termasuk sumber daya manusia dengan keahlian-keahlian spesifik, akan tetap dioptimalkan. Proses ini akan menghasilkan Holding Panas Bumi yang jauh lebih besar daripada yang sekarang ada.

Agung menambahkan, rencana pemerintah membentuk Holding Panas Bumi tersebut juga sesuai dengan Transformasi PLN dalam pilar Green yang dicanangkan sejak 21 April 2020. PLN terus mendukung transisi energi di Indonesia dengan gencar mengembangkan pembangkit energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, salah satunya panas bumi.

"PLN tentunya akan mendukung keputusan pemerintah. Harapannya, pembentukan holding ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi negara dan masyarakat," tutupnya.

Sebelumnya, dia mengatakan, PLN tengah mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 590 Mega Watt (MW) dari saat ini berkapasitas 572 MW, sehingga total kapasitas PLTP akan bertambah menjadi 1.162 MW.

Tambahan kapasitas 590 MW tersebut terdiri dari 360 MW yang dikerjakan perseroan sendiri, dan 230 MW melalui sinergi BUMN bersama PT Geo Dipa Energi (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Dari kapasitas yang ada saat ini, listrik dari PLTP dihasilkan sebesar 4.128 Giga Watt hour (GWh). Bila bertambah 590 MW, maka produksi listrik akan bertambah sebesar 4.651 GWh.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, sumber daya panas bumi pada 2020 mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW). Namun hingga 2020 kapasitas terpasang PLTP baru mencapai 2.130,7 MW atau 8,9% dari total sumber daya yang ada. Adapun hingga Juli 2021 total kapasitas PLTP RI hanya bertambah 45 MW dari beroperasinya PLTP Sorik Marapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Dengan demikian, hingga kini kapasitas terpasang PLTP RI mencapai 2.175,6 MW.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pemerintah Ngebor Panas Bumi di 2 Area Mulai Juli 2021


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading