Holding BUMN Geothermal 'Direstui' Menkeu, Begini Kata PGE

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
02 August 2021 14:05
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memberikan 'restu' pembentukan Holding BUMN Geothermal atau Panas Bumi.

Nantinya, Holding BUMN Geothermal ini merupakan gabungan sejumlah perusahaan negara, terdiri dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi (Persero).

Sempat santer terdengar kabar jika PGE digadang menjadi induk dari Holding BUMN Geothermal ini. Lantas, apakah PGE sudah menerima informasi resmi terkait persetujuan Menteri Keuangan ini? Bagaimana kesiapan PGE?

Sentot Yulianugroho, Government & Public Relation Manager PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengatakan, prinsipnya PGE akan mengikuti amanat dari pemerintah.

"Keputusannya ada di pemerintah," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (02/08/2021).

Mengenai kesiapan semisal ditunjuk menjadi induk holding, dia kembali menegaskan akan mengikuti amanat pemerintah.

"Prinsipnya kami ikut amanat pemerintah," ujarnya saat ditanya, misalnya PGE ditunjuk bagaimana persiapannya.

Namun demikian, dia menjelaskan bahwa proyek pembangkit listrik panas bumi ini agak berbeda dengan sistem pembangkit listrik lainnya, karena dibutuhkan keahlian khusus, terutama dalam hal pengeboran. Pasalnya, untuk mengeluarkan uap panas bumi, maka harus dilakukan kegiatan hulu, mulai dari survei, eksplorasi, pengeboran, manajemen reservoir hingga pemeliharaan lapangan uap panas bumi.

"Kapabilitas khas tersebut sangat mirip dengan kegiatan dan kapabilitas hulu migas, dan PGE mempunyai kapabilitas tersebut yang didukung oleh ekosistem center of excellence kegiatan hulu, baik operasi maupun dukungan riset teknis, di Pertamina," jelasnya.

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sepanjang tahun 2020 telah berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour (GWh). Besaran energi bersih yang dihasilkan dari 15 Wilayah Kerja panas bumi di Indonesia ini tercatat naik 14% dari target yang ditetapkan perseroan.

Hingga saat ini, PGE leading dalam pengelolaan panas bumi nasional dengan kapasitas terpasang 1.887 MW di mana sebesar 1.205 MW dikelola bersama mitra dan 672 MW dioperasikan sendiri oleh PGE.

Hingga Juli 2021 kapasitas PLTP Indonesia tercatat mencapai 2.175,6 MW, naik 45 MW dari posisi pada akhir 2020 yang mencapai 2.130,6 MW.

Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan bahwa Menkeu memberikan restu pembentukan Holding BUMN Geothermal, saat diwawancara CNBC Indonesia, pada Jumat (30/7/2021).

"Bagaimana kita memergerkan PLN, Pertamina untuk [anak usaha] geothermal, apalagi disambut baik oleh Ibu Menkeu [Sri Mulyani], karena Ibu Menkeu juga punya aset Geo Dipa [PT Geo Dipa Energi/Persero] yang bisa ikutan dalam grouping ini," kata Erick.

Erick mengungkapkan, pembentukan holding BUMN ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan perusahaan dan bisa melakukan aksi korporasi, seperti melakukan penawaran umum saham (initial public offering/IPO) di pasar modal.

Selain itu, peningkatan pendapatan dari penggabungan ini juga diharapkan bisa membuat perusahaan terus melakukan ekspansi sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.

"Kadang kita terjebak seakan akan melakukan corporate action ini kita ingin melepas daripada beban secara BUMN. Tidak, BUMN tetap. Bahwa sebagai lokomotif pembangunan, jadi public service-nya juga," terang dia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Holding BUMN Geothermal Bisa Dorong Panas Bumi RI, Tapi..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular