
Dihantam Covid Delta, Sri Mulyani Akui Ekonomi Balik Tertekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV-2021 sangat bergantung dari penanganan kasus covid-19 varian delta yang menyebar sangat cepat dalam dua bulan terakhir.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam konferensi pers, Jumat (6/8/2021)
"Masuk triwulan III perekonomian nasional kembali hadapi tantangan dengan meningkatnya varian delta. Peningkatan kasus covid positif dan kematian disebabkan oleh varian delta telah dorong pemerintah lakukan pembatasan mobilitas mulai dari PPKM darurat dan dibagi dalam 4 level," jelasnya.
Sri Mulyani memperkirakan akan ada penurunan ekonomi di beberapa sumber pertumbuhan, khususnya yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat yaitu konsumsi rumah tangga dan investasi.
"PenerapanĀ PPKM level 3-4 diperkirakan kurangi aktivitas perekonomian khususnya identik dengan mobilitas seperti kegiatan konsumsi dan investasi dan covid delta di dunia akan pengaruhi global outlook," terang Sri Mulyani.
Secara sektoral, maka sektor perdagangan, transportasi, hotel dan restoran serta akomodasi makanan dan minuman juga akan tertekan akibat pengetatan mobilitas.
"Oleh karena itu kita semua memiliki kepentingan bersama untuk benar-benar mengendalikan varian covid yang akan memberikan down side risk ke outlook PDB paruh kedua 2021," ujarnya.
"Pemerintah dalam hal ini melalui instrumen APBN akan terus kerja keras untuk lindungi masyarakat dan keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional," tegas Sri Mulyani.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Negara dengan Pertumbuhan Tercepat Dunia, Dulu Miskin!