
Awas Tsunami Covid, Corona AS Meledak 100 Ribu Sehari

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 Amerika Serikat (AS) kembali naik. Sejak akhir pekan kemarin, kasus harian baru telah mencapai 100 ribu per hari, rekor sejak penurunan kasus terjadi di Februari 2021.
Dari data Worldometers, kenaikan kasus signifikan terjadi sejak 30 Juli. Kasus baru menembus 104.640. Setelah itu, kasus terus konsisten berada di angka ini. Rabu (4/8/2021) tercatat 112.279 baru.
Rata-rata tujuh hari kasus baru mengalami peningkatan lima kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan. Tujuh negara bagian dengan tingkat vaksin terendah menjadi hotspot penyebaran, Florida, Texas, Missouri, Arkansas, Louisiana, Alabama, dan Mississippi.
Ketujuh wilayah itu mendominasi kasus baru dan rawat inap. Rumah sakit disejumlah wilayah seperti Florida, Texas, dan Louisiana disebut sudah kewalahan dengan kenaikan pasien hampir 100%.
"Kelompok usia yang jauh lebih muda yang dirawat di rumah sakit," kata Mary Mayhew, kepala asosiasi rumah sakit Florida seperti diwartakan Reuters.
"Kami melihat tren Covid-19 mengerikan di rumah sakit kami," kata seorang hakim di Harrisd County Texas, Lina Hidalgo.
"Ini adalah hari-hari tergelap dari pandemi ini," kata Dr. Catherine O'Neal, kepala petugas medis dari Our Lady of the Lake Regional Medical Center di Baton Rouge, Louisiana dikutip CNBC International.
Merujuk data, negara bagian penyumbang kasus baru terbesar kemarin adalah Florida (16.935) dan Texas (12.334). Khusus Florida, kemarin, kematian bahkan rekor dengan 140 pasien.
Varian Delta, strain baru corona yang ditemukan di India pertama kali pertengahan tahun ini menjadi penyebab. Varian Delta diketahui mampu menular lebih cepat dibanding varian corona awal, hingga 60% lebih.
Tren kenaikan ini sebenarnya sudah diperingatkan Pusat Penyakit Menular AS (CDC). Rata-rata kasus mingguan AS, naik sejak minggu lalu.
Akhir pekan lalu, AS mencatat 72.790 kasus per hari dalam rata-rata mingguan. Ini lebih tinggi dari puncak musim panas tahun lalu 68.700
"Sementara kita sangat ingin menyelesaikan pandemi ini, Covid-19 jelas tidak selesai (kini) ... pertempuran harus berlangsung sedikit lebih lama," kata Direktur Pusat Penyakit Menular AS atau CDC, Dr. Rochelle Walensky dikutip CNBC International.
"Ini sulit. Ini berat. Tapi, kita bersama dalam hal ini.
Sementara itu sejak pekan lalu CDC sudah mewajibkan kembali warga AS memakai masker di dalam ruangan di ruang publik. Gedung Putih juga sudah menerapkan aturan masker.
Halaman 2>>>
AS mungkin kini menghadapi risiko 'tsunami' Covid-19. Memang tak sebesar India, yang sempat menyentuh 400.000 kasus sehari, namun ahli penyakit menular AS Anthony Faucy sempat berujar kasus bisa berlipat ganda menjadi 200.000 per hari karena varian Delta dalam beberapa minggu mendatang.
"Ingat, hanya beberapa bulan yang lalu, kami mengalami sekitar 10.000 kasus sehari," kata Fauci dalam sebuah wawancara dikutip dari The Hill.
"Saya pikir ada kemungkinan akan berakhir di suatu tempat antara 100.000 dan 200.000 kasus."
Ia mengatakan sebenarnya negara itu memiliki 93 juta orang yang memenuhi syarat divaksin namun tak mau melakukan itu. Ia khawatir tingginya jumlah orang yang tidak divaksinasi dapat menyebabkan munculnya varian yang lebih kuat yang dapat memerangi vaksin yang telah diberikan.
"Jika kita tidak menghancurkan wabah tersebut hingga mendapatkan proporsi populasi yang luar biasa divaksinasi, maka apa yang akan terjadi adalah virus akan terus 'membara' sepanjang musim gugur hingga musim dingin," jelasnya.
Sementara itu, guna memerangi varian Delta, AS berencana memberikan suntikan booster ke warga yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu. Ini bertentangan dengan permintaan WHO yang meminta sejumlah negara menghentikan sementara inisiatif ini hingga September karena pasokan vaksin yang masih kurang di sejumlah negara dunia.
Mengutip Wordlometers, total kasus Covid-19 AS kini sebanyak 36.283.755 dengan kematian 631.829. AS masih menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 AS Kian Ganas, Ini Kondisi Terbaru Rumah Sakit