Mentan Pamer 'Kekebalan' Pertanian yang Tumbuh 14% di Q2-2021
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim sektor pertanian tidak terpengaruh pandemi Covid-19. Klaim itu dibuktikan dengan data-data dari Badan Pusat Statistik (BPS) di mana per kuartal II-2021 sektor itu tumbuh di atas 10%.
"Bahwa masalah pertanian baik dalam data triwulan I sampai triwulan IV pada 2020 menunjukkan tren yang terus membaik dan terus terjaga oleh kita semua. Memasuki triwulan I pada 2021 menuju triwulan II baik data maupun faktualisasi lapangan semua berjalan dalam kendali yang cukup baik dan terus melakukan peningkatan," ujar Syahrul dalam keterangan pers virtual, Kamis (5/8/2021).
"Sharing pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha untuk triwulan II 2021, pertanian masih tumbuh 14,27 %. Ini menunjukkan bahwa tidak pernah kami minus, terus mengalami pertumbuhan," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Syahrul menjelaskan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha petani per Juni 2021 masing-masing berada di atas 100, yaitu 103,59 dan 103,88.
Pun dengan ekspor sektor pertanian yang di kuartal I-2021 tumbuh 40,29% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 277,95 triliun.
"Agustus ini kita akan lakukan Merdeka Ekspor pada 17 pintu yang ada secara nasional dan memperlihatkan tren perjalanan ekspor pertanian pada negara tujuan masih terbuka dengan cukup baik," kata Syahrul.
Politikus Partai Nasdem itu pun bilang kalau penggunaan kredit usaha rakyat (KUR) untuk sektor pertanian terus membaik. Untuk tahun ini, target KUR Rp 70 triliun dan sudah terpakai Rp 43,6 triliun. "Dan keliatannya ini menjadi sandaran dari sektor pertanian yang terus bertumbuh di lapangan," ujar Syahrul.
Ia pun memaparkan dari 5 bidang di sektor pertanian, peternakan hingga perkebunan tumbuh di atas 4%. Namun, ada penurunan di sektor tanaman pangan.
"Karena di kuartal I musim tanam satu sudah panen dan tetapi di musim tanam kedua Agustus ke Desember akan panen dan akan bertumbuh sangat pesat," kata Syahrul.
(miq/miq)