Bukan Kaleng-Kaleng, Injeksi Uap Blok Rokan Terbesar di Dunia

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Kamis, 05/08/2021 11:40 WIB
Foto: detikFinance/Muhammad Idris

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengatakan produksi minyak di Blok Rokan sempat menembus 1 juta barel per hari (bph) pada masa puncaknya, tepatnya pada 1973, setelah produksi pertama sejak 1953.

Lalu selanjutnya Chevron menerapkan inovasi dan teknologi, termasuk injeksi uap (steam flood) sejak 1980-an di Lapangan Duri.

Hal itu diungkapkan Albert Simanjuntak, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit dan President Director Chevron Pacific Indonesia, dalam wawancara di Program Energy Corner Squawk Box CNBC Indonesia, Kamis (05/08/2021).


Albert mengatakan, injeksi uap di Lapangan Duri ini merupakan injeksi uap terbesar di dunia.

"Salah satu teknologi yang diterapkan sejak tahun 1980-an adalah steam flood yang mana diterapkan di Duri Field, bahkan Duri Field dikenal sebagai salah satu lapangan minyak yang diterapkan injeksi uap atau steam flood yang terbesar di dunia," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (05/08/2021).

Dia mengatakan, dengan adanya injeksi uap ini, Chevron bisa terus mempertahankan produksi minyak di Blok Rokan pada level tinggi meski telah melewati masa puncak pada 1973 tersebut.

Produksi minyak dari Lapangan Duri saja, lanjutnya, mencapai puncaknya pada tahun 1990-an dengan produksi tembus 300 ribu bph.

"Dan kita sangat bangga salah satu keberhasilan kita capai adalah alih teknologi dari ahli-ahli dari Amerika yang sekarang sudah dikuasai oleh karyawan-karyawan nasional dan Duri Field sendiri mencapai puncak produksinya pada tahun '90-an 300 ribu bph," paparnya.

"Dan syukur sekali Chevron masih bisa melanjutkan operasi yang selamat andal dan lancar," imbuhnya.

Perlu diketahui, Chevron berada di Indonesia hampir seabad lalu, tepatnya 97 tahun lalu sejak 1924. Bermula dari tibanya ahli geologi dari Standard Oil Company of California (Socal) pada 1924. Tim geologi Socal ini selanjutnya bermitra dengan Texaco yang akhirnya membentuk Caltex sekitar tahun 1930-an.

Selanjutnya, Caltex melakukan eksplorasi di daerah Sumatera Tengah yang kini dikenal dengan Riau.

"Syukur alhamdulillah penemuan migas didapatkan di awal tahun '40-an yakni di Lapangan Sebanga, Duri, dan Minas. Upaya untuk mengeksplorasi dan memproduksi sempat terhenti karena adanya perang kemerdekaan dan akhirnya pada 1953 Lapangan Minas yang terbesar di Asia Tenggara berhasil diproduksikan," tuturnya.

Albert mengatakan, sejak berproduksi pada 1953, produksi minyak di Blok Rokan ini terus meningkat dan menjadi salah satu tulang punggung produksi migas Indonesia, bahkan tulang punggung penerimaan negara.

"Sejak CPI berhasil menemukan cadangan dan memproduksi migas di Sumatera Tengah atau Riau, CPI terus menambah tingkat produksi, CPI menjadi salah satu tulang punggung produksi migas di Indonesia sekaligus menjadi tulang punggung penerimaan negara dari migas," tuturnya.

Dia mengatakan, pada saat mencapai puncak produksi pada 1973, kontribusi produksi minyak dari Blok Rokan ini bahkan mencapai lebih dari 60% produksi minyak nasional.

"Pada saat mencapai produksi puncak 1973 CPI bahkan produksi lebih dari 60% produksi minyak nasional," ujarnya.

Meski kini produksi telah menurun, namun Blok Rokan masih menjadi blok minyak terbesar kedua di Indonesia setelah Blok Cepu.

Albert mengatakan, kini produksi minyak dari Blok Rokan berkontribusi sebesar 23% dari total produksi minyak di Indonesia.

"Hingga saat ini CPI masih mampu menyumbangkan 23% dari total produksi minyak Indonesia," imbuhnya.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi terangkut (lifting) minyak Blok Rokan pada semester I 2021 ini rata-rata mencapai 160.646 barel per hari (bph) atau 97,4% dari target di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 165.000 bph.

Adapun realisasi produksi terangkut (lifting) minyak RI pada semester I 2021 rata-rata mencapai 666,6 ribu barel per hari (bph), atau baru 94,6% dari target lifting minyak tahun ini yang dipatok sebesar 705 ribu bph.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Sebut Produksi Migas Blok Cepu Tambah 30 Ribu Bph