Bos Chevron Ungkap Kunci Sukses Pengalihan Rokan ke Pertamina

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
05 August 2021 10:45
Director of Chevron IndoAsia Business Unit (IBU) and President Director of PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), Albert Simanjuntak
Foto: Director of Chevron IndoAsia Business Unit (IBU) and President Director of PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), Albert Simanjuntak

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak bagi hasil produksi minyak dan gas bumi (Production Sharing Contract/ PSC) PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Blok Rokan akan berakhir dalam tiga hari mendatang, tepatnya pada 8 Agustus 2021.

Per 9 Agustus 2021, blok minyak terbesar kedua di Indonesia ini akan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Albert Simanjuntak, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & President Director CPI, berpandangan transisi Blok Rokan ini berjalan cukup baik.

Dia mengatakan, salah satu kunci dari transisi yang berjalan amat baik ada pada peralihan karyawan. Karyawan bekerja di bawah CPI nantinya akan meneruskan operasi Blok Rokan di bawah PHR.

"Satu yang luar biasa perlu saya tekankan bahwa para karyawan yang saat ini operasikan Blok Rokan di bawah CPI juga adalah karyawan yang akan meneruskan operasi Blok Rokan di bawah PHR," ungkapnya dalam wawancara Program Energy Corner Squawk Box CNBC Indonesia, Kamis (05/08/2021).

Menurutnya, CPI bersama-sama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan PHR membangun satu rencana yang terintegrasi, baik untuk melakukan pengeboran sumur dalam masa kontrak CPI dan dilanjutkan masa kontrak PHR.

"Kemudian CPI menambah jumlah rig dan membantu Pertamina mempersiapkan rig-rig nya di lokasi yang kami siapkan, sehingga pada tanggal 9 rig-rig Pertamina bisa langsung membor," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pendekatan yang sama juga berlaku pada materialnya. Bekerja sama dengan SKK Migas dan PHR untuk sebagian sumur-sumur yang akan dibor oleh PHR, materialnya dipesan CPI.

"Dan kami siapkan dan selanjutnya akan digunakan oleh PHR. Demikian juga kontrak-kontrak jasa yang dibutuhkan PHR kami bantu, kami juga bekerja sama dengan PHR menyiapkannya," jelasnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, walaupun ada pergantian operator dari tanggal 8 Agustus ke 9 Agustus, namun transisi ini berjalan seamless (mulus), seolah-olah operatornya tidak berganti.

"Ini adalah kunci sukses kelancaran transisi ini juga," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan sebanyak 2.691 pekerja CPI telah setuju untuk bergabung dengan PHR.

Dia mengatakan PHR telah siap untuk masuk dan mengelola Blok Rokan. Sejumlah persiapan transisi sudah dilakukan, termasuk terkait dengan pekerja CPI yang menjadi pekerja PHR.

"Sebanyak 2.691 pekerja CPI telah setuju untuk bergabung dengan PHR. Jadi nanti operasional Blok Rokan akan dikerjakan oleh tim lama juga," ungkapnya, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Rabu (04/08/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Bos Chevron Buka-bukaan Kondisi Pengalihan Rokan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular