Internasional

Fakta-fakta Skandal Seks New York hingga Biden Minta Mundur

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 August 2021 16:05
Biden gelar pesta di gedung putih. (AP/Patrick Semansky)
Foto: Biden gelar pesta di gedung putih. (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dibuat geger dengan sebuah laporan resmi terkait Gubernur New York Andrew Mark Cuomo. Ia terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap 11 perempuan.

Jaksa Agung negara bagian Letitia James merangkum penyelidikan selama berbulan-bulan dengan kesimpulan itu. Rekan Presiden Joe Biden di Partai Demokrat tersebut terbukti melanggar undang-undang federal dan negara bagian pada Selasa (3/8/2021).

Dalam laporan penyelidikan setebal 165 halaman terungkap bagaimana pengakuan 179 saksi. Lingkungan kerja yang diciptakan di kantor Cuomo disebut penuh ketakutan dan intimidasi.

"Apa yang terungkap dari penyelidikan adalah pola perilaku mengganggu dari gubernur negara bagian New York. (Sebanyak) 11 wanita berada di lingkungan kerja tak bersahabat dan 'beracun'," kata James, dikutip dari Reuters.

Lalu bagaimana fakta-faktanya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia:

Halaman 2>>

Terjadi di Lingkungan Kerja

Kasus ini sebenarnya bermula sejak Maret lalu. Pada saat itu Cuomo menghadapi tuduhan pelecehan seksual dari tiga orang wanita, dua adalah mantan stafnya sendiri.

Seorang mantan stafnya, Charlotte Bennett, mengatakan Cuomo menanyakan tentang kehidupan seksualnya. Ia bertanya apakah Bennett akan terbuka untuk menjalin hubungan dengan pria yang lebih tua, termasuk ketertarikannya pada hubungan perselingkuhan.

Mantan staf lainnya, Lindsey Boylan, mengatakan Cuomo mengomentari penampilannya secara tidak tepat. Bahkan, menciumnya tanpa persetujuannya di akhir pertemuan. Ia juga pernah menyarankan mereka bermain poker telanjang saat berada di pesawat jet milik negara.

"Bagaimana warga New York bisa mempercayai Anda @NYGovCuomo untuk memimpin negara bagian kami jika Anda tidak tahu ketika Anda bersikap tidak pantas dengan staf Anda sendiri?" klaim Boylan dalam akun media sosial miliknya.

Hal senada juga diungkap Anna Ruch. Ia mengatakan kepada The New York Times bahwa Cuomo meletakkan tangannya di wajahnya dan bertanya apakah dia bisa menciumnya.

Ini terjadi beberapa saat setelah mereka bertemu di sebuah pernikahan September 2019 di Manhattan. Pertanyaan tersebut mengejutkan bagi Ruch.

Sempat Minta Maaf

Cuomo sendiri sempat menanggapi hal ini dengan meminta maaf akibat tindakan yang dianggap sebagai pelecehan itu. Ia menganggap bahwa hal itu ia lakukan secara tidak sengaja.

"Sekarang saya mengerti bahwa saya bertindak dengan cara yang membuat orang merasa tidak nyaman," kata Cuomo. "Itu tidak disengaja dan saya benar-benar dan sangat meminta maaf untuk itu."

Namun, ia juga menegaskan bahwa perilakunya disalahpahami para penuduhnya. Pria yang memiliki tiga anak perempuan itu menegaskan tak pernah menyentuh siapapun secara tidak pantas.

"Saya ingin Anda tahu ... saya tidak pernah menyentuh siapa pun secara tidak pantas atau melakukan rayuan seksual yang tidak pantas," kata Cuomo.

"Saya berusia 63 tahun. Saya telah menjalani seluruh kehidupan dewasa saya di depan umum. Itu bukan siapa saya."

Diminta Mengundurkan Diri oleh Biden

Melihat kasus ini, Presiden Joe Biden meminta Cuomo mundur dari jabatannya. Biden juga mengatakan legislatif negara bagian bisa memutuskan untuk memakzulkan. Opsi ini harus diambil jika Cuomo menolak mundur.

"Dia harus mengundurkan diri," tegasnya di Gedung Putih, dikutip CNBC International pada Rabu (4/8/2021).

Sebelum skandal ini muncul, Cuomo ada sosok potensial di Demokrat sebagai calon presiden di 2024. Apalagi jika Biden memutuskan tidak mencalonkan diri kembali.

Ia menjadi gubernur sejak 2011. Namanya sempat melambung kala ia tegas menentang mantan Presiden Donald Trump dalam kebijakan penanganan Covid-19 di wilayah itu.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular