
PLTS Terapung Terbesar ASEAN Bakal Pangkas 214 Ribu Ton Emisi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Purwakarta, Jawa Barat ditargetkan akan beroperasi pada November 2022 mendatang.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan, pembangkit berkapasitas 145 Mega Watt AC (MWAc) ini akan berkontribusi pada penambahan kapasitas bauran energi baru terbarukan sebesar 0,2%.
Bila proyek ini beroperasi, maka ini akan menjadi proyek PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara. Tentunya, ini akan berdampak pada pengurangan emisi karbon yang cukup besar.
"Kehadiran PLTS Terapung Cirata ini akan jadi revolusi pengembangan EBT di dalam negeri karena pembangkit ini akan imbangi 214 ribu ton emisi karbon CO2," paparnya dalam acara Deklarasi Financial Close PLTS Apung Cirata, kemarin, Selasa (03/08/2021).
Proyek PLTS Terapung ini diperkirakan akan menelan investasi sekitar US$ 145 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) karena setiap 1 MW diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$ 1 juta.
Sebelumnya, investasi proyek ini diperkirakan sekitar US$ 129 juta. Adapun sumber pendanaan proyek ini sebesar 80% berasal dari lembaga keuangan (lender) dan 20% dari modal perusahaan.
Pengembang pun telah mengamankan pendanaan (financial close) pada 2 Agustus 2021 dari tiga lembaga keuangan internasional, antara lain Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Societe Generale, dan Standard Charter Bank.
Pengembang proyek PLTS ini yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE). PMSE merupakan perusahaan patungan antara PT PJBI (51%), unit usaha PT PLN (Persero), dan Masdar (49%), unit usaha Mubadala, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab.
"PMSE untuk pastikan milestone PLTS Cirata bisa tercapai sesuai target. Alhamdulillah capai financial close, ini tahapan yang penting menandakan kebutuhan pendanaan telah dapat dukungan dari perbankan internasional," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, setelah adanya dukungan pendanaan, maka tahapan konstruksi akan bisa segera dimulai. Dengan dukungan berbagai pihak, PLN optimistis pengerjaannya akan selesai tepat waktu.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapasitas Pembangkit Energi Terbarukan RI Baru 7,9 GW
