PLTS Terapung Terbesar di ASEAN Amankan Dana dari Sumitomo Cs

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
03 August 2021 17:25
Waduk Cirata (Detikcom)
Foto: Waduk Cirata (Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE), pengembang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Purwakarta, Jawa Barat berkapasitas 145 Mega Watt AC (MWAc) telah mengamankan sumber pendanaan dari tiga lembaga keuangan internasional.

Proyek PLTS senilai US$ 129 juta atau sekitar Rp 1,87 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) tersebut telah mengamankan pendanaan (financial close) kemarin, 2 Agustus 2021. Ada tiga lembaga keuangan yang akan mendanai proyek ini yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Societe Generale, dan Standard Charter Bank.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT PJB Gong Matua Hasibuan dalam konferensi pers hari ini, Selasa (03/08/2021).

PMSE merupakan perusahaan patungan antara PT PJBI (51%), unit usaha PT PLN (Persero), dan Masdar (49%), unit usaha Mubadala, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab.

Bila pembangkit listrik ini beroperasi, maka PLTS Terapung Cirata 145 MWac ini akan menjadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia.

Dengan tuntasnya urusan persyaratan dengan lembaga pemberi pinjaman ini, maka pihaknya optimistis proyek pembangunan akan berjalan lancar dan bisa beroperasi pada November 2022 mendatang.

"Proyek ini melalui tahapan penting pada 2 Agustus capai titik kritis financial close, lender kami konfirmasi semua syarat terpenuhi, selanjutnya kawal hingga capai COD pada November 2022," tuturnya dalam konferensi pers, Selasa (03/08/2021).

Adapun sumber pendanaan proyek ini sebesar 80% berasal dari lembaga keuangan (lender) dan 20% dari modal perusahaan.

Proyek ini berada di Waduk PLTA Cirata, Purwakarta, Jawa Barat dengan luasan 200 Ha.

Adapun harga jual listrik PLTS terapung ini nantinya sebesar 5,82 sen US$ per kilo Watt hour (kWh). Proyek pembangkit ini memiliki skema Build, Own, Operate, and Transfer (BOOT) selama 25 tahun.

"Proyek ini akan berdampak positif untuk target EBT 23% pada 2025 dan membantu mewujudkan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi karbon. Proyek ini juga membuka lapangan kerja dan menaikkan industri dalam negeri," tuturnya.

Seperti diketahui, pada Kamis, 17 Desember 2020 lalu dilakukan Project Kick-Off Ceremony proyek PLTS Terapung Cirata ini. Proses konstruksi pun telah dimulai pada 17 Mei 2021 lalu.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLTS Terapung Cirata Rp 2,1 T Bakal Serap Produk Lokal 40%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular