
Ini Harta Karun Energi Terbesar RI, Tapi Hampir Tak Tersentuh

Jakarta, CNBC Indonesia - RI dianugerahi potensi energi baru terbarukan (EBT) yang melimpah dari berbagai sumber. Sumber EBT terbesar di Indonesia yaitu tenaga surya yang memiliki potensi sampai 207,8 Giga Watt (GW).
Demi mendorong pemanfaatan energi surya, pemerintah membuat program Gerakan Nasional Sejuta Atap Surya. Namun sampai saat ini, pemanfaatannya masih belum optimal atau bahkan hampir "tak tersentuh".
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Chrisnawan Anditya mengatakan, sampai dengan tahun 2025 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap ditargetkan bisa mencapai 3,6 GW.
Namun sampai Mei 2021, kapasitas terpasang PLTS Atap baru mencapai 31,32 Mega Watt peak (MWp) dengan jumlah pelanggan sebanyak 3.781. Artinya, kapasitas PLTS Atap yang terpasang baru tergarap 0,87% dari target di tahun 2025.
"Pelanggan PLTS Atap per Mei 2021 sebanyak 3.781 pelanggan dengan total kapasitas 31,32 MWp. Target sampai dengan 2025 adalah 3,6 GW," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (09/07/2021).
Jika melihat data tersebut, artinya pemanfaatan PLTS Atap masih jauh dari target, namun demikian Chrisnawan berharap dengan adanya Rancangan Peraturan Menteri (R Permen) PLTS Atap, ini akan semakin mendorong pemanfaatan PLTS Atap.
"Semoga dengan adanya R Permen PLTS Atap yang baru akan mendorong masyarakat memasang PLTS Atap," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, PLTS memiliki banyak kelebihan, diantaranya pemasangannya cepat dan harga teknologi yang sudah sangat kompetitif dibandingkan dengan EBT lainnya.
Meksi banyak kelebihan, namun PLTS juga punya sisi kelemahan yakni sifatnya yang intermittent (berjeda), maka perlu dikombinasikan dengan EBT lain atau dengan baterai.
"Namun demikian, untuk dapat beroperasi 24 jam, PLTS perlu dikombinasikan dengan pembangkit EBT lainnya atau dengan baterai," jelasnya.
Pemerintah tengah mendorong bauran EBT, di mana nantinya energi surya berperan penting dalam mengejar bauran ini, bahkan sampai 50% akan didominasi surya. Chrisnawan mengatakan, secara teknologi hal ini memungkinkan.
"Teknologi memungkinkan dengan dikombinasi dengan pembangkit EBT lainnya atau dengan menggunakan baterai atau energy storage lainnya," paparnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aturan Resmi Terbit, Bangun PLTS Atap Harus Izin PLN?
