Akhir Tahun, Produksi Minyak Blok Rokan Bisa Lampaui Target

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Senin, 02/08/2021 18:15 WIB
Foto: Chevron lanjut pengeboran Blok Rokan, Duri, Riau. Doc Chevron Pacific Indonesia. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan produksi minyak di Blok Rokan, Riau sampai akhir tahun 2021 bisa mencapai 170.000 barel per hari (bph).

Proyeksi tersebut disampaikan oleh Benny Lubiantara, Deputi Perencanaan SKK Migas.

Menurutnya, saat ini produksi Blok Rokan masih terjaga pada tingkat yang baik, meski kontrak bagi hasil migas (Production Sharing Contract/ PSC) operator Blok Rokan saat ini, PT Chevron Pacific Indonesia, akan berakhir dalam hitungan hari, tepatnya 8 Agustus 2021.


Jika perkiraan produksi sampai akhir tahun tersebut tercapai, maka artinya produksi Blok Rokan tahun ini bisa melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 165.000 bph.

"Produksi Blok Rokan sampai saat ini masih terjaga pada tingkat produksi yang baik," paparnya kepada CNBC Indonesia, Senin (02/08/2021).

Seperti diketahui, setelah kontrak CPI berakhir, mulai 9 Agustus 2021 pengelolaan Blok Rokan akan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Produksi yang bisa dijaga ini menurutnya karena dalam proses alih kelola Blok Rokan, ada investasi pengeboran yang cukup masif. Benny menyebut ini adalah terobosan yang sangat baik dalam upaya untuk mempertahankan produksi.

"Hal ini dapat dicapai melalui proses alih kelola yang baik dan adanya investasi pengeboran yang cukup masif pada masa transisi di mana merupakan terobosan yang sangat baik dalam mempertahankan produksi," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya investasi pengeboran ini, maka sampai akhir tahun produksinya bisa mencapai 170.000 bph.

"Diperkirakan dengan adanya investasi pengeboran ini, produksi Blok Rokan sampai akhir tahun diharapkan mencapai 170.000 BOPD," tuturnya.

Demi mencegah penurunan produksi minyak saat transisi, CPI masih melakukan pengeboran sumur di Blok Rokan. Saat ini CPI telah berhasil mengebor sumur ke-100, termasuk di antaranya 11 sumur konversi.

Budianto Renyut, Direktur Rokan CPI, mengatakan program pengeboran dimulai sejak akhir Desember 2020 lalu.

Dia mengatakan, baru-baru ini CPI telah mendapatkan tambahan rig pengeboran. Saat ini secara total ada delapan rig pengeboran yang aktif beroperasi di lapangan. Jumlah rig akan terus ditambah guna mendukung upaya pencapaian target pengeboran di Blok Rokan tahun ini.

"WK Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional," paparnya melalui keterangan resmi perusahaan, Jumat (30/07/2021).

Menurutnya, kolaborasi antara SKK Migas, CPI, dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berjalan dengan baik.

"Sehingga program pengeboran dapat berjalan dengan selamat dan lancar," lanjutnya.

SKK Migas mencatat produksi terangkut (lifting) minyak Blok Rokan pada semester I 2021 ini rata-rata mencapai 160.646 barel per hari (bph) atau 97,4% dari target di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 165.000 bph.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Genjot Produksi Migas 2025, PHR Bor 5 Sumur-Pakai Teknologi EOR