
Ada Tanda-Tanda Kumat, Corona India Pecah Rekor Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah India pada Jumat (30/7/2021) mengumumkan rekor baru kenaikan harian kasus Covid-19. Tercatat, ada 44.230 kasus infeksi Covid diiringi dengan 555 kematian yang ditemukan dalam 24 jam terakhir.
Melansir Reuters, angka di atas merupakan rekor kasus harian tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Tambahan ini membuat penghitungan infeksi nasional Negeri Bollywood itu mencapai 31,57 juta dengan kematian kumulatif akibat Covid-19 sebesar 432 ribu.
Selain jumlah kasus infeksi dan kematian, otoritas setempat juga menemukan perkiraan tingkat reproduksi penyakit, atau nilai R, juga meningkat dalam seminggu terakhir. Bahkan nilai R sempat mencapai 1 pada 24 July lalu. Angka ini berarti setiap 1 orang yang terinfeksi akan menginfeksi 1 orang lainnya.
Kenaikan ini telah membawa kekhawatiran baru bagi dunia. Pasalnya pada bulan April dan Mei lalu India dihantam oleh varian virus Delta memasuki gelombang pandemi kedua. Pada saat itu, angka infeksi harian sempat menembus level 400 ribu kasus per hari. Ledakan kasus itu juga sempat membuat fasilitas kesehatan luluh lantak, dengan rumah sakit yang kekurangan tempat tidur dan persediaan oksigen yang menipis.
Sementara itu, negara bagian Kerala mengumumkan penguncian baru pada hari Kamis (29/7/2021) kemarin. Selain di Kerala, pembatasan pergerakan juga diberlakukan di beberapa negara bagian timur laut yang melaporkan peningkatan tingkat infeksi.
Pakar penyebut bahwa gelombang ketiga infeksi virus corona kemungkinan akan melanda India pada Oktober 2021 nanti. Namun gelombang ini kemungkinan akan sedikit lebih terkontrol karena mulai tingginya angka vaksinasi.
Pemerintah India sendiri memperkirakan bahwa 67,6% dari 1,35 miliar penduduk sudah memiliki antibodi terhadap virus corona. Dari jumlah vaksinasi, negara itu telah menyuntikkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 kepada hampir 38% dari populasi dewasa.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rumah Sakit Penuh, India Keteteran Hadapi Lonjakan Covid-19