
Cerita Pedagang Kaki Lima Jamin Kesehatan Diri dengan JKN-KIS

Jakarta, CNBC Indonesia- Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sudah seperti jaring pengaman untuk memberikan jaminan kesehatan bagi setiap masyarakat. Pasalnya, dengan kepemilikan kartu JKN-KIS tersebut, masyarakat tidak perlu merasa khawatir dengan kondisi keuangan saat kesehatannya terganggu.
Arpandi (27) misalnya, pemuda yang tinggal di Gang Jambu, Kelurahan Alai, Kecamatan Sintang ini mengaku tenang saat ini tidak mengidap penyakit serius. Namun, dirinya mengaku pernah memanfaatkan kartu ke peserta JKN-KIS nya itu untuk mengobati penyakit disentri.
"4 bulan lalu, saya mengidap penyakit disentri. Hanya berbekal kartu JKN-KIS, saya berobat ke RSUD Ade M. Djoen Sintang. Namun, saya harus dirujuk ke RSUD Ade Muhammad Djoen dan harus menjalani rawat inap selama 2 minggu," kata Arpandi.
Ia tidak membayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya perawatan selama itu. Untungnya ia telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dari segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) ini. Namun profesi Pandi sebagai pedagang ayam bakar di sekitaran Tugu Bank Indonesia Sintang membuatnya berinteraksi dengan banyak orang, sehingga memungkinkan dia bisa tertular berbagai penyakit. Terlebih lagi waktu kerja yang hingga larut malam membuat tubuh rentan terserang penyakit.
"Dengan keseharian saya yang terus berjualan dan berinteraksi dengan semua orang, ini berpotensi bisa menularkan berbagai penyakit ke diri saya. Harapannya sih memang saya terus diberikan kesehatan, tapi kita tidak tahu seperti apa ke depannya. Bisa saja saya mengidap penyakit yang saya tidak duga-duga," ujar Pandi, panggilan akrabnya.
Ia pun mengaku takut, jika terserang penyakit dan tidak cepat berobat, yang berakibat pada lamanya ia sembuh, usaha yang telah dirintisnya selama 3 tahun ini akan terganggu. Serta akan kehilangan pelanggan. Mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk itu, agar ke depan tidak menyulitkan dirinya sendiri, jauh-jauh hari ia pun telah membekali diri dengan JKN-KIS.
"Aku juga bekali orang tua dengan JKN-KIS. Usia mereka yang sudah lanjut usia jauh lebih rentan. Jadi saat mereka sakit, bisa langsung dibawa berobat tanpa takut biayanya mahal," katanya.
Pemuda yang berencana mengakhiri masa lajangnya bulan depan ini mengatakan akan menularkan hal serupa kepada calon istrinya. "Calonku itu punya kartu. Namun ia belum sadar pentingnya kartu ini Makanya akan kusampaikan juga pentingnya kartu ini," pungkasnya sembari menunjukkan kartu JKN-KIS miliknya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! 95% Warga Papua Sudah Terlindungi Jaminan Kesehatan