
RI Terburuk Soal Ketahanan Covid, Terbawah dari 53 Negara

Indonesia sayangnya berada di posisi 53 atau posisi terbelakang dari survei ini dengan nilai 40,2. RI dianggap masih berkutat dengan tingginya angka kematian, rendahnya vaksinasi, dan ketatnya tindakan penguncian.
Media itu menulis bagaimana kematian tinggi masih menghantui Tanah Air. Rata-rata 1.300 orang meninggal karena Covid-19 setiap hari.
Belum lagi pasokan vaksin yang disebut tidak mampu memnuhi kebutuhan populasi yang besar. Ada kebingungan yang dihadapi RI, sama seperti negara dengan peringkat rendah dalam daftar itu seperti Malaysia, Filipina dan Bangladesh.
Menurut Our World In Data, RI telah menyuntikkan 64 juta lebih dosis vaksin Covid-19. Dari jumlah itu, sekitar 19 juta penduduk telah mendapatkan dosis penuh vaksin.
Angka ini berarti Indonesia masih berada di kisaran hanya 7,2% dari populasi. Masih di bawah rata-rata dunia yang berada di level 14,2% populasi.
Minimnya vaksin ini sesuai dengan pernyataan keras Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang mengkritik kesenjangan antara negara kaya dan negara miskin. Ketidakadilan vaksin ini, bahkan sempat ia sebut "kegagalan moral dalam bencana".
WHO sendiri sebelumnya menyarankan agar Indonesia terus melanjutkan dan memperketat pembatasan-pembatasan yang telah berlaku saat ini untuk menekan angka penularan Covid-19 yang masih meninggi. Pihaknya juga menyebut ketaatan protokol kesehatan juga perlu ditingkatkan.
"Upaya menekan penularan melalui PPKM perlu dilanjutkan dan dipercepat," kata lembaga PBB itu dikutip CNBC Indonesia dari laporan mingguan 27 Juli 2021.
"Sangat penting bagi masyarakat untuk terus berlatih menjaga jarak fisik, tangan dan pernapasan kebersihan, penggunaan masker, menghindari pengaturan keramaian, tertutup dan kontak dekat, dan memastikan ventilasi yang baik untuk membatasi penyebaran Covid-19."
Halaman 3>>
(sef/sef)