Penanganan Covid-19

Dirut RS dr. Soetomo Ungkap Banyak Pasien Dead on Arrival

yun, CNBC Indonesia
30 July 2021 13:20
Infografis: Cara India Atasi Tsunami Corona Turunkan Kasus 10 Kali Lipat
Foto: Ilustrasi virus corona (Arie Pratama/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama RS Dr Soetomo Dr Joni Wahyuhadi mengungkapkan tantangan dalam penanganan pasien Covid-19. Khusus untuk periode Mei, Juni, dan Juli, banyak ditemukan pasien yang datang ke UGD dalam kondisi meninggal atau dead on arrival. 

"Di UGD kematian 22% tidak lazim. Yang kami upayakan di ICU. Sehingga kematian di ICU hanya 5%, lebih sedikit. Tetapi upaya kami pada Juni-Juli terhempas naiknya kasus di masyarakat yang datang di UGD dengan desaturasi berat," ujarnya dalam acara penyerahan rekomendasi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga kepada pemerintah secara virtual, Jumat (30/7/2021).

Pihaknya sudah melakukan pengembangan UGD dengan triase, memakai kontainer bertekanan negatif didukung donator dan pemprov mencapai 25 bed. Sehingga antrean di UGD awal Juli bisa ditangani.

"Seminggu terakhir sudah ada penurunan kasus di UGD. Semoga PPKM level 4 bisa menurunkan kasus-kasus kondisi berat. Apapun yang kita lakukan membuahkan hasil," tegasnya.

Dia juga mengatakan terjadi masalah besar khususnya untuk pra RS. Hal ini terjadi karena di intra RS kematian di ICU bisa ditekan, sementara itu kematian pre ICU masih 12% karena adanya antrean ICU.

"Ada 29 ICU untuk Covid-19 tapi kurang. Terima kasih pak menkes, ketua satgas, yang membangun ICU 27 nanti. Alat-alat sudah disampaikan semoga minggu ini datang sehingga bisa memperluas ICU," ujarnya.

"Perawat di RS Soetomo ada low care, high care. Kami harap pasien kritis bisa tertangani dengan baik dengan adanya sarana," imbuhnya.

Dia juga mengungkapkan bagaimana kondisi RS di Surabaya-Jawa Timur banyak yang menutup UGD karena overload. Yang akhirnya semua pasien dilarikan ke RS Dr Soetomo.

"Kita lihat mortalitas sangat tinggi. Pelan dan pasti sudah bisa mengurai, sehingga masalah utama hospital, dan masukan dari FK Universitas Airlangga dengan fokus pada masalah pre RS Insya Allah membuahkan hasil khususnya di Jatim," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta-fakta Ledakan Dahsyat di Blitar Jatim, Gara-gara Rokok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular