Internasional

Pidato Biden soal RI, Ungkap Jakarta Terancam Tenggelam

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 July 2021 11:05
Joe Biden (AP/Patrick Semansky)
Foto: Joe Biden (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jakarta terancam tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Ini menjadi ancaman bagi Indonesia, menurut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Pernyataan ini ia keluarkan ketika berbicara soal perubahan iklim dalam pidato sambutan di kantor Direktur Intelijen Nasional AS, 27 Juli lalu. Menurutnya perubahan iklim adalah ancaman terbesar AS merujuk Kementerian Pertahanan.

Berikut potongan pidato Biden, sebagaimana dilansir dari situs Gedung Putih:

Saya tidak akan pernah melupakan pertama kali saya bekerja sebagai Wakil Presiden, setelah saya terpilih. Departemen Pertahanan mengatakan apa ancaman terbesar yang dihadapi Amerika, yakni perubahan iklim.

Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, Anda akan melihat jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur. Anda melihat apa yang terjadi di Afrika Utara. Apa yang membuat kita berpikir ini tidak penting? Itu bukan tanggung jawab Anda, tetapi itu adalah sesuatu yang Anda tonton karena Anda tahu apa yang akan terjadi.

Orang-orang yang beragama Islam, dan satu-satunya perbedaan adalah kulit hitam dan/atau Arab, saling membunuh ribuan demi lahan subur, sebidang tanah subur, di Afrika Tengah Utara.

Tapi apa yang terjadi, apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?

Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan.

Arktik yang memanas secara dramatis membuka persaingan untuk sumber daya yang dulunya sulit diakses. Saya mengadakan pertemuan "Datanglah kepada Yesus", "panggilan altar" dengan (Presiden Vladimir) Putin tentang apa yang menurutnya adalah properti Rusia di Kutub Utara. China juga melihat dengan sangat dekat di mana mereka berada.

Itulah yang saya maksud tentang perubahan dunia. Apa yang akan terjadi pada doktrin strategis kita dalam 2, 5, 10, 12 tahun ke depan, ketika Anda dapat menghindari Kutub Utara tanpa kapal pemecah es?

Pidato Biden ini berusaha untuk mencegah perubahan iklim yang secara langsung dapat menghancurkan perekonomian.

Sementara itu, dalam laporan berjudul "The Economics of Climate Change" yang dirilis April lalu, perusahaan reasuransi global Swiss Re Institute (SRI) memperkirakan bahwa ekonomi dunia berisiko kehilangan 18% kue ekonominya. Ini akibat dampak perubahan iklim pada 2050 nanti.

Dalam laporan tersebut, SRI melakukan uji tekanan (stress test) terhadap ekonomi dunia jika perubahan iklim berjalan tak terbendung. Hasilnya, mereka menemukan bahwa isu perubahan iklim bakal memukul 48 negara, yang mewakili 90% ekonomi dunia.

Ke-48 negara tersebut rata-rata memiliki garis pantai yang terkena dampak langsung kenaikan permukaan air laut. Kabar buruknya, Indonesia berada di daftar tersebu dan berada di posisi terburuk.

Indonesia kalah dari Malaysia (di posisi 47), Filipina (46), Thailand (44), dan Singapura (39) yang juga terdampak oleh isu perubahan iklim. Peringkat terbaik diduduki negara skandinavia yakni Finlandia dengan total indeks 11,3, diikuti Swiss dan Austria.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta-fakta Biden Sebut RI, Ungkap Jakarta Terancam Tenggelam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular