Setidaknya tercatat belasan ribu WNA meninggalkan Indonesia sejak periode 1-23 Juli.
Kepergian para WNA dari Indonesia dipicu oleh beberapa hal. Salah satu alasan utama diminta pulang oleh negara asal karena melonjaknya kasus infeksi Covid-19 di Tanah Air.
Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandar Udara Soekarno-Hatta mencatat, ada sekitar 16.790 WNI yang keluar dari Indonesia melalui bandara itu.
Australia
Negeri Kanguru menjadi negara terbaru yang 'menarik' warganya pulang dari RI. Pemerintah Australia memutuskan untuk mengatur penerbangan pulang warganya dari Indonesia.
Tercatat hampir 800 WN Australia mendaftar untuk pulang kampung. Pemerintah Australia juga bekerja sama dengan maskapai Qantas akan mengatur penerbangan pulang ekspatriat dari Indonesia.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan pihaknya mencari semua opsi yang tersedia untuk membantu warganya untuk kembali. Apalagi sejumlah kesulitan dihadapi warga, seperti langkanya jadwal penerbangan, dilarangnya transit penerbangan Indonesia di Singapura dan mahalnya pesawat carter.
"Kami bekerja sama dengan maskapai Qantas dalam opsi penerbangan komersial yang difasilitasi bagi warga Australia yang rentan yang berangkat dari Indonesia," kata juru bicara itu pada, Rabu (28/7/2021), dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Sementara itu, seorang sumber di Kemenlu Australia menyebutkan ada beberapa detail yang tersedia mengenai penerbangan itu. Ia membenarkan bahwa opsi ini diambil karena terbatasnya penerbangan menuju Negara Kangguru.
"Selama pandemi, penerbangan yang difasilitasi ini akan diberangkatkan dari beberapa lokasi (di RI)," ujarnya melalui pesan singkat yang diperoleh CNBC Indonesia, Kamis (29/7/2021).
Selain itu, sumber tersebut menyebutkan pemerintah Federal Australia akan terus mencari jalan keluar untuk memfasilitasi kepulangan warganya. Ini mengingat beberapa negara bagian sedang menerapkan langkah-langkah pembatasan kedatangan dari luar negeri.
Arab Saudi
Arab Saudi juga ikut memulangkan warganya. Hal ini dilakukan Senin (26/7/2021) dan Minggu (1/8/2021) mendatang, sebagaimana dilaporkan oleh Gulf News.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam Abed Al-Thaqafi mengatakan dua penerbangan repatriasi akan membawa kembali 200 warga Saudi. Ada pula dua warga Saudi yang terinfeksi Covid-19 varian Delta dalam kondisi kritis.
'Evakuasi' yang dilakukan Arab Saudi ini dilakukan setelah pekan lalu, negeri Raja Salman membuat pengumuman bagi warganya untuk segera meninggalkan RI. Ini bersamaan dengan aturan kerajaan yang melarang warga melakukan perjalanan ke Indonesia, langsung ataupun tidak langsung.
Saat ini, negeri kaya minyak itu juga bakal menghukum warga yang nekad bepergian ke negara daftar merah, termasuk di dalamnya RI. Mereka bisa dikenai sanksi dilarang bepergian tiga tahun.
Halaman 3>>
Jepang
Rencana kepulangan WNA Jepang diawali oleh laporan perusahaan Negeri Sakura yang memulangkan kembali karyawannya. Dikutip dari NHK, pegawai dan anggota keluarga sejumlah perusahaan dievakuasi dengan menggunakan pesawat sewaan karena instruksi kantor pusat di Jepang.
Kemudian Menteri Sekretariat Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan pemerintah akan mendukung kembalinya warga dari Indonesia. Dia menjelaskan maskapai komersial Jepang akan mengoperasikan penerbangan khusus.
Tak lama setelah itu, sebuah pesawat All Nippon Airways yang disewa oleh perusahaan Shimizu mendarat di Bandara Narita, Tokyo dari Jakarta. Pesawat itu membawa 50 orang karyawan perusahaan yang memutuskan diri untuk pulang ke Jepang.
Menurut Kedutaan Jepang di Indonesia, kepulangan WN Jepang minggu lalu menggunakan penerbangan charter merupakan keputusan perusahaan Jepang yang mempekerjakan mereka di Indonesia.
Mereka juga menyebut sejauh ini diketahui sekitar 2.000 ekspatriat ingin kembali ke Jepang dari Indonesia. Pemulangan sebagian besar karena instruksi kantor pusat.
Taiwan
Warga Taiwan juga dilaporkan akan meninggalkan Indonesia. Sebagaimana dimuat media Focus Taiwan, setidaknya sudah 90 orang lebih pebisnis dan ekspatriat dari negeri itu berencana kembali ke Formosa.
Mereka disebut akan terbang dengan charter pesawat 28 Juli. Warga akan kembali ke Taiwan dengan pesawat Batik Air.
Perwakilan Ekonomi dan Dagang Taiwan (TETO) di Jakarta menyatakan bahwa langkah ini diambil para pengusaha dan ekspatriat Taiwan setelah kantor itu mengeluarkan "rencana tanggap darurat". Ini sebelumnya diusulkan oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan.
Berdasarkan data dari 6 hingga 12 Juli, ada 72 warga Taiwan terinfeksi Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 10 orang telah pulih sementara empat meninggal dunia.
Vietnam
Pemerintah Vietnam mulai membantu warganya yang hendak pulang ke Negeri Paman Ho. Saat dikonfirmasi kepada Kedutaan Vietnam, diketahui bahwa negeri itu telah melakukan lima penerbangan repatriasi. Penerbangan terakhir dilakukan pada 20 Juni 2021 lalu.
Mereka sudah melakukan lima penerbangan repatriasi dari Indonesia ke Vietnam sejak Maret 2020 hingga Juni 2021. Kedutaan juga mengaku bahwa bila banyak warga Vietnam yang ingin pulang, maka penerbangan akan dibuka kembali.
Pada 20 Juni 2021 lalu, warga Vietnam memang telah melakukan penerbangan kembali ke negara itu dengan pesawat Vietjet Air, VJ 2703. Pesawat berangkat pukul 12:15 dari Bandara Soekarno Hatta dan mendarat di Bandara Can Tho pukul 15:05.
Korea Selatan
Warga negara Korea Selatan (Korsel) juga dikabarkan mulai meninggalkan RI. Namun bukan dalam keadaan sehat melainkan tengah terinfeksi corona (Covid-19).
Mengutip siaran Arirang, dilaporkan bagaimana sebuah pesawat mengevakuasi sembilan warga Korsel pasien Covid-19, dengan rute penerbangan Indonesia ke Bandara Incheon, Korsel awal pekan ini. Mereka mengenakan pakaian selama penerbangan bahkan enam feri diberi oksigen.
Hingga awal pekan kemarin tercatat 260 warga negara Korsel tertular Covid-19 di RI. Namun Asosiasi Korea di Indonesia meyakini angkanya dua kali bahkan tiga kali lipat dari jumlah saat ini, karena terdapat kasus yang tidak dilaporkan.
Sebanyak 14 warga Korsel meninggal karena Covid-19 di RI. Kematian kematian terjadi Juni, saat kasus mulai menanjak naik di Indonesia. Kematian mereka karena kurangnya fasilitas kesehatan di Indonesia.
Halaman 4>>
Fenomena warga asing meninggalkan Indonesia dan kembali ke negaranya terjadi juga pada warga negara (WN) China. Sejak 1 hingga 23 Juli saja, ada 2.056 warga China yang keluar RI dan memutuskan pulang kampung.
Ini didapat dari Data Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandar Udara Soekarno-Hatta. "Alasan kepergian kami tak mengetahui," kata Kabid Tikim Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Sam Fernando kepada CNBC Indonesia, Selasa (27/7/2021).
CNBC Indonesia juga mencoba menghubungi kedutaan besar China di Jakarta soal ini. Namun kedutaan menolak menjawab.
Sementara itu, saat coba dimintai tanggapan oleh CNBC Indonesia, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan hal ini sebenarnya berpulang pada negara dan WNA masing-masing. "Dengan berbagai pertimbangan mereka," katanya Rabu (28/7/2021).
Menurutnya, bukan hanya Indonesia yang memiliki peningkatan kasus Covid-19. Sejumlah negara lain juga mencatatkan hal yang sama.
"Peningkatan kasus juga tercatat di banyak negara. Oleh karenannya, sebagaimana yang telah berulang kali disampaikan oleh Presiden RI dan Menlu RI, saat ini yang diperlukan adalah perkuatan kerjasama dan kolaborasi internasional untuk mengatasinya," tambahnya.
Perlu diketahui, sejauh ini belum terdengar pengumuman resmi dari China yang meminta warganya angkat kaki dari Indonesia.