
Bak Durian Runtuh! Ini Dia, Sang Penyelamat APBN 2021

Semester II-2021 kenaikan harga komoditas diperkirakan masih akan berlanjut, walaupun tidak terlalu dramatis. Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan harga aset di pasar modal dan ekspektasi pertumbuhan global serta ancaman gelombang baru dari kasus covid-19.
Kepabeanan & Cukai hingga akhir tahun diperkirakan mampu terealisasi 104,3% dari target Rp 224,1 triliun atau tumbuh 5,2% dari tahun sebelumnya.
"Penerimaan bea keluar diperkirakan akan tetap jauh lebih tinggi dari targetnya di APBN. Bea masuk dan Cukai diharapkan juga akan mencapai target," ungkap Dirjen Bea Cukai Askolani kepada CNBC Indonesia.
Kondisi yang sama juga terjadi pada PNBP. Diperkirakan tumbuh 4% sehingga mencapai 119,9% dari target yang sebesar Rp 357,7 triliun
Penerimaan pajak tadinya diperkirakan 95,7% target atau lebih rendah sekitar Rp 53,3 T dari target. Namun tetap tumbuh 9,7%. Harga komoditas memberikan peran, khususnya pada profitabilitas perusahaan yang tercermin pada SPT tahunan. Selain itu juga mendorong penerimaan PPh 21, PPh 23 atau PPh final.
Hanya saja perkiraan penerimaan pajak perlu dievaluasi kembali seiring dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak awal Juli.
"Semester I penerimaan masih bagus, semester II masih akan terus dievaluasi melihat perkembangan," ungkap Yon Arsal Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak kepada CNBC Indonesia.
![]() APBN 2021 (Dok: Kemenkeu) |
Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono meyakini penerimaan masih bagus meskipun adanya PPKM yang tengah berjalan dalam sebulan terakhir.
Sektor usaha yang sebelumnya tumbuh positif, yakni industri pengolahan, perdagangan, serta informasi dan komunikasi masih bisa diandalkan untuk bisa tumbuh positif
"Target penerimaan bisa terealisasi hingga sekitar 90% dari APBN 2021," paparnya.
Halaman Selanjutnya >> Utang 2021 Naik, Tapi Tidak Banyak!
(mij/mij)
