Potret Seramnya Sampah Medis Bekas Covid-19, DKI Terbanyak!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Kamis, 29/07/2021 07:00 WIB
Foto: Limbah Medis (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat total limbah medis selama pandemi Covid-19 sampai dengan Juli 2021 mencapai 18.460 ribu ton.

Banjirnya sampah medis mulai menggugah pertanyaan dalam benak, apakah sampai saat ini sudah ditemukan adanya penularan Covid-19 yang berasal dari limbah medis tersebut?

Menteri LHK Siti Nurbaya mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah ada kasus yang berasal dari penularan limbah medis. Hal tersebut, kata dia, masih dalam penelitian lebih lanjut.


"Kalau dari konteks penularannya, saya belum bisa lihat soal dari limbah medis lalu kasusnya banyak, lalu menular bagaimana," kata Siti, Rabu (28/7/2021).

Namun, berdasarkan data KLHK memang terlihat terjadi peningkatan sampah medis setidaknya dalam beberapa bulan terakhir, terutama di pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.

Misalnya di Jawa Barat, pada 9 Maret volume limbah medis mencapai 74.03 ton yang kemudian melonjak secara signifikan hingga 836.975 ton pada 27 Juli. Begitupun limbah medis di Jawa Tengah pada 9 Maret hanya 122,82 ton menjadi 502.401 ton pada 27 Juli.

Sementara itu, limbah medis di Jawa Timur pada 9 Maret mencapai 509,16 ton yang kemudian melonjak sampai 629.497 ton pada 27 Juli. Kemudian, sampah limbah Banten pada 9 Maret mencapai 228,06 ton menjadi 591,79 ton pada 27 Juli.

"Jadi ada logika peristiwa lapangan, ada logika datanya juga. Tapi ini saya hanya mempelajari dari volume saja," katanya.

Lantas, bagaimana dengan DKI Jakarta?

"DI DKI bulan Maret 7.496,5 ton, di 27 Juli 10.939.053 ton. Kelihatannya korelasi itu ada, dan kita memang harus teliti banget terkait penularannya," kata Siti.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Tarif Parkir di Jakarta Bakal Naik