
Seburuk Apa Ramalan Sri Mulyani, RI Bisa Balik ke Resesi?

Kepala Ekonom BCA David Sumual menyayangkan di tengah adanya PPKM Darurat yang diperpanjang, namun belanja pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih melambat.
"Belanja ini belum berubah. Semester I-2021 kecepatan lebih rendah. Sementara ini Semester II-2021 juga belum ada perubahan signifikan, padahal PPKM diperpanjang lagi," jelas David kepada CNBC Indonesia.
Pada Kuartal III-2021, David memandang bahwa pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi, tergantung akan berapa lama PPKM Darurat akan diberlakukan.
"Apakah akan diperpanjang lagi setelah akhir Juli dan akan diperluas di daerah lain dari sisi kasusnya. [...] Kuartal III-2021 akan setengah persenan, di bawah 4% atau 3,5%. Tergantung PPKM berapa lama," jelas David.
"Kalau akhir tahun lebih ke arah range di atas 3% sampai 4%. Tapi 4% itu tergantung berapa realisasi investasi di Kuartal III-2021 ini. Kalau ini berakhir, bisa percepat investasi," kata David melanjutkan.
Senada, Kepala Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardhana memandang bahwa pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II-2021 masih akan tinggi. Sementara pada Kuartal III-2021 masih akan melihat dahulu dari realisasi Kuartal II-2021.
Adapun hingga akhir tahun, Wisnu memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan bisa tumbuh 3,4%, bahkan apabila PPKM Darurat bisa diperpanjang lagi hingga akhir Agustus.
"Kami masih melihat ekonomi Indonesia tumbuh 3,4% tahun ini apabila PPKM darurat diperpanjang lagi hingga akhir Agustus. Apabila setelah bulan Agustus masih diperpanjang, baru akan ada perubahan terhadap proyeksi kami," kata Wisnu melanjutkan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III akan mengalami kontraksi atau -0,5% (year on year).
"Full year (2021) bottom linenya -0,5% dan best skenarionya 2%," kata Bhima.
(mij/mij)[Gambas:Video CNBC]