Puja-puji Menteri Jokowi Melayang ke Indra Rudiansyah

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasa bangga kepada Indra Rudiansyah salah satu personel yang tergabung dalam tim riset vaksin Covid - 19 University of Oxford yang bekerja sama dengan AstraZeneca.
"Indonesia harus berbangga, karena salah satu anak bangsa, Indra Rudiansyah, tergabung dalam tim riset vaksin Covid - 19 University of Oxford yang bekerja sama dengan AstraZeneca," tulisnya dalam akun Instagram Pribadi, dikutip, Sabtu (24/7).
Sri Mulyani menceritakan awalnya Indra mendedikasikan studi doctoralnya untuk riset pengembangan vaksin malaria. Tapi setelah pandemi, Indra banting setir untuk mendaftarkan dirinya dalam program pengembangan uji klinis Covid - 19.
"Dia pun mendapatkan pengalaman langsung pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang farmasi di Inggris dan berharap Indonesia bisa memiliki clinical medicine," jelasnya.
Saat ini Indra berada dalam tim Jenner Institute Prof Gilbert untuk uji klinis vaksin dalam AstraZeneca - Oxford. Sebelumnya menempuh pendidikan S1 mikrobiologi dan S2 bioteknologi di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dari penjelasan sebelumnya Indra berperan dalam menganalisa data respon imun tubuh para relawan penerima vaksin. Sejak bergabung pada awal Mei 2020, Indra telah menghabiskan waktu rata-rata 10 jam di laboratorium setiap harinya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga berharap Indra kembali ke tanah air begitu lulus Oktober tahun depan. Sehingga bisa memberikan dukungan yang lebih baik kepada tempat perusahaanya bekerja yakni PT Bio Farma (Persero).
Karena saat ini Bio Farma sedang mempersiapkan untuk bisa memproduksi vaksin dengan berbagai platform. Pengalaman Indra, menurut Erick akan sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya itu.
"Kita inactivated dan protein rekombinan bisa, tapi viral factor dan mRNA belum bisa. Tapi dengan adanya (tambahan) produksi 500 juta, yang 250 juta itu bukan buat Sinovac, bisa kita upgrade. Intinya Indra siap bantu, paling tidak Oktober tahun depan tetap gabung Bio Farma kibarkan bendera Merah Putih untuk vaksin ke depan, baik untuk Covid dan penyakit lain yang jadi ancaman negara kita," kata Erick, saat live instagram, Jumat (23/7).
Menurut Erick saat ini ketersediaan vaksin masih menjadi isu di dalam negeri. Tidak hanya vaksin Covid - 19 tapi juga vaksin untuk penyakit lainnya.
Untuk diketahui, Bio Farma telah memiliki kapasitas produksi mencapai 1,5 miliar dosis per tahun. Dengan kapasitas itu diharapkan bisa melakukan pengembangan vaksin dengan berbagai platform lainnya.
[Gambas:Video CNBC]
Astrazeneca Disetop di Eropa, Ada Apa?
(mij/mij)