Virus Flu Burung Makan Korban, 1 Tewas di India
Jakarta, CNBC Indonesia - Virus flu burung memakan korban di India. Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dikabarkan meninggal dunia awal Juli ini.
Ini merupakan kasus kematian pertama yang terdokumentasi akibat salah satu strain virus influenza di Negeri Bollywood. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan anak itu sempat dirawat di rumah sakit New Delhi 2 Juli namun meninggal 10 hari kemudian.
Ia disebut mengalami kegagalan organ ganda. Ia sendiri disebut menderita leukemia dan radang paru-paru.
"Kemenkes India kini sedang menyelidiki kasus tersebut," tulis AFP dikutip Kamis (22/7/2021).
"Pengurutan genom dan isolasi virus sedang dalam proses dan penyelidikan epidemiologis telah dimulai."
Dokter dan perawat yang merawat pasien telah dipantau sejak 16 Juli dan tidak ada yang melaporkan gejala apa pun. Pelacakan kontak juga dilakukan tetapi anggota keluarga, kontak dekat dan petugas kesehatan tidak menunjukkan gejala apapun.
Flu burung terjadi terutama pada unggas dan unggas. Namun, kasus penularan antar manusia sangat jarang.
H5N1 pertama kali muncul pada tahun 1997, kemudian menyebar antara tahun 2003 dan 2011. Sedangkan H7N9 pertama kali terlihat pada tahun 2013.
Dua jenis flu burung, H5N1 dan H7N9, pertama kali terlihat pada tahun 2013. Ini menyebabkan kontaminasi manusia di Asia melalui unggas yang terinfeksi.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB mencatat H7N9 telah menginfeksi 1.668 orang dan membunuh 616 sejak 2013.
Dalam kasus India ini, kementerian mengatakan virus itu milik subtipe H5Nx. Ini dianggap mengkhawatirkan karena terbukti berkembang menjadi jenis yang sangat berbahaya.
India sempat diserang wabah flu burung dengan tingkatan serius pada tahun 2008. Pemerintah akhirnya memusnahkan jutaan unggas saat itu.
Laporan terbaru ini menambah masalah kesehatan negara berpenduduk terpadat kedua di dunia itu. India juga masih berjuang melawan pandemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 31 juta orang dan menewaskan lebih dari 400.000 orang.
Sebelumnya China juga melaporkan kasus flu burung di manusia bulan lalu. Rusia juga melaporkan kejadian di antara pekerja pabrik unggas pada Februari.
(sef/sef)