Harga Mobil Bekas Makin Hancur, Ternyata Ini yang Paling Laku
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar mobil bekas termasuk yang paling tertekan saat pandemi Covid-19 dan sentimen relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil baru. Kini, pedagang lebih banyak mengandalkan penjualan mobil bekas yang mengarah pada segmentasi tertentu.
"Saya lihat di bawah Rp 200 juta banyak bergerak, di atas Rp 200 juta malah kurang," kata Pemilik Jordy Mobil, Andi Supriadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (22/7/21).
Penjualan mobil bekas saat ini lebih mengandalkan mobil yang tergolong murah. Kebutuhan kalangan menengah masih ada, mereka lebih berani mengeluarkan uang untuk membeli mobil karena kebutuhan akan kendaraan. Sementara kalangan menengah ke atas justru lebih melihat keadaan.
"Orang-orang kaya duitnya nggak mau dikeluarkan, tapi kalangan menengah ke bawah mereka ada kebutuhan mobil, mereka beli. Mungkin daripada keluar pakai angkutan umum, lebih berisiko, mending beli yang budgetnya masuk. Orang-orang kaya duitnya dipegangin nggak dikeluarkan, kalau menengah ke bawah santai aja karena sudah lewatin momen tahun lalu," jelas Andi.
Mobil yang tergolong lebih murah maka lebih cepat laku dibanding mobil lainnya. Hal itu dialami beberapa mobil yang sempat dijualnya saat ini, dalam waktu sekitar satu hingga dua minggu maka sudah terjual, misalnya Suzuki Wagon R Gx 2014 hingga Suzuki Swift GT2 2008 AT.
"Ada juga Honda Brio tahun 2019 saya buka Rp. 145 juta. Kredit untuk DP normal aja sekitar Rp 30 juta," sebutnya.
Pasar dan Harga Mobil Bekas Jatuh
CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo mengakui dengan adanya kebijakan insentif PPnBM 0% yang dibayarkan pemerintah untuk mobil baru membuat harga dan pasar mobil bekas turun.
"Kebijakan ini membuat sekitar 35% - 40% transaksi mobil bekas mengalami penurunan harga. Tapi ada sisi positifnya sebagian besar konsumen memilih mobil bekas seiring dengan keterbatasan anggaran," katanya.
Penyekatan wilayah yang dilakukan pemerintah pada bulan Ramadhan tahun 2020 dan 2021 juga membatasi pembelian mobil bekas. Padahal momen ini sering dijadikan masyarakat membeli mobil bekas yang digunakan untuk mudik.
"Tapi penjualan mobil bekas pada bulan Ramadhan pada tahun ini tumbuh 10% dibanding Ramadhan tahun lalu," jelasnya.
Johnny juga mengatakan proyeksinya untuk pasar mobil bekas masih diselimuti tantangan. Pihaknya berharap tren pasar mobil bekas dapat terus bergerak ke arah yang positif ke depannya.
(hoi/hoi)