
Bukan Cuma Vaksin, Orang Kaya RI ke Luar Negeri Alasan Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang berstatus kalangan menengah ke atas memutuskan untuk pergi ke luar negeri dengan beragam alasan, salah satunya demi mendapatkan vaksin. Kalangan pengusaha biro travel juga mengakui bahwa banyak perjalanan dari WNI pergi ke luar negeri saat ini demi alasan medis.
"Pastinya ada yang berangkat juga terutama karena ada yang khawatir dengan faskes (fasilitas kesehatan) di sini," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/7).
Namun, jika membandingkan dengan eksodus akibat lockdown India beberapa waktu lalu, Pauline melihat jumlah WNI yang keluar negeri lebih sedikit. Namun, kebutuhan untuk medis juga tidak bisa bisa dianggap sepele. Apalagi faskes yang ada di Jakarta sekalipun kerap kewalahan dalam menanganinya.
"Kalau dulu kan orang-orang kaya ini berobat dengan mudahnya ke Singapura, Malaysia, sekarang fasilitas kesehatan kita sudah hampir kolaps masuk RS susah sekali," sebut Pauline.
Limpahan mobilitas WNI ke luar negeri membuat agen travel menjadi lebih sibuk, tidak salah jika ada peningkatan penjualan, setidaknya pada bulan lalu.
"Untuk perjalanan ke luar negeri ada sedikit dampak untuk travel agent, bisa terlihat dari penjualan bulan Juni pun sudah mulai membaik dibanding bulan Mei, kita masih tunggu data penjualan bulan Juli ini," jelasnya.
Namun, kondisi berbeda nampaknya bakal terjadi di bulan ini, utamanya untuk penerbangan domestik. Padahal, agen travel semula melihat harapan dengan adanya perjalanan dinas domestik hingga momen liburan keluarga meski sangat sedikit. Memasuki awal Juli, ada penerapan PPKM darurat, tidak sedikit konsumen yang membatalkan perjalanan meskipun prosesnya sudah hampir selesai.
"Kami travel agent dibayar ketika perjalanan sudah pasti akan dilakukan dengan proses booking DP dan sebagainya. Ketika proses konsultasi, pemilihan destinasi, perencanaan perjalanan, travel agent kan nggak dibayar dulu, beda dengan di negara maju lainnya ada biaya servis. Sedangkan maskapai pun sekarang berlomba-lomba mengurangi cost dengan meniadakan komisi untuk travel agent," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Hampir 50% Agen Perjalanan RI Sudah Berhentikan Karyawan